Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
22 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
2
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
3
Pj Gubernur DKI Tekankan Pentingnya Sosialisasi UU DKJ
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Tekankan Pentingnya Sosialisasi UU DKJ
4
Sutradara Jelaskan Film 'Deadpool & Wolverine' Tak Hanya untuk Penggemar Berat
Umum
22 jam yang lalu
Sutradara Jelaskan Film Deadpool & Wolverine Tak Hanya untuk Penggemar Berat
5
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
6
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
Umum
22 jam yang lalu
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
Home  /  Berita  /  Riau

Tiang Sudah Sampai 3 Bulan Lalu, Tapi Jaringan Listrik tak Kunjung Ada, Warga Danau Lancang Mengadu ke DPRD

Tiang Sudah Sampai 3 Bulan Lalu, Tapi Jaringan Listrik tak Kunjung Ada, Warga Danau Lancang Mengadu ke DPRD
Suasana hearing di ruangan rapat DPRD Kampar
Selasa, 06 Maret 2018 01:38 WIB
Penulis: Syawal Jose
BANGKINANG - Meski tiang listrik untuk pembangunan jaringan di Desa Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu, Kampar, Riau telah sampai tiga bulan terakhir, namun pembangunan jaringan di desa itu tak kunjung dilaksanakan sebab ada dua lokasi pembangunan yang menjadi perdebatan di tengah masyarakat.

Kepala Desa Danau Lancang Azirman berharap agar PLN bisa membangun di jalan desa karena dari segi biaya lebih efisien dan mudah. Hal ini disampaikannya pada hearing dengan Komisi IV DPRD Kampar Senin (5/3/2018). Hearing ini dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kampar Fahmil dan didampingi anggota Bernat Sinaga, Triska Felly, Suharmi Hasan dan Zulfan Azmi.

Kepala Desa Danau Lancang Azirman dalam hearing ini menyampaikan beberapa alasan kenapa ia dan beberapa warga meminta agar pembangunan jaringan dilaksanakan di jalur atau Jalan desa, bukan di Jalan Pemda.

Menurut Azirman, sebenarnya persoalan ini tidak perlu sampai ke DPRD. Namun demikian ia berharap persoalan titik lokasi pembangunan harus tuntas hari ini karena tiang sudah ada di lokasi sejak tiga bulan lalu.

Ia mengungkapkan, tahun 2017 ada tokoh masyarakat membuat surat ke PLN tapi Kades tak mengetahui surat itu. Kemudian ia menyurati PLN dan membuat permohonan supaya jaringan dibangun di Jalan Dusun atau Jalan Desa sebab Jalan Pemda kecil dan lebih banyak tanaman kelapa sawit yang akan ditumbangkan yakni mencapai 200an batang kelapa sawit.

"Kalau kami hitung, kalau di jalan dusun hanya 60 batang,'' ucap Azirman. Ia telah menyampaikan ke General Manager PLN Area Pekanbaru tentang usulan ini. ''Secara prinsip saya tak penting jalur di mana yang penting arus sampai ke masyarakat. Dalam rapat juga disampaikan. Saya tak ada kepentingan di sini,'' ulas Azirman.

''Kalau pakai jalur Pemda siapa yang bertanggung jawab mengganti rugi tanaman masyarakat,'' katanya lagi.

Dalam pertemuan ini, Buyung Panjaitan dari perwakilan masyarakat yang menginginkan pembangunan jaringan di jalan Pemda menyampaikan bahwa mereka siap untuk menyelesaikan tanaman sawit masyarakat sekaligus penebangan dalam enam hari kedepan. Dipihak mereka sudah ada pernyataan masyarakat bahwa masyarakat tak perlu ganti rugi. Dia beralasan bahwa pembangunan ini lebih layak di Jalan Pemda dan itu merupakan usulan mereka dan juga telah digambar oleh PLN. Dia membeberkan sempat ada pelarangan pendirian jaringan ini di Jalan Pemda.

Manajer PLN Rayon Bangkinang Gerry dalam pertemuan itu mengungkapkan, permohonan jaringan listrik Danau Lancang telah disetujui Oktober 2017. Namun sampai Februari 2018 belum bisa dilaksanakan pembangunannya karena ada penolakan dari masyarakat sehingga mereka membuat surat ke DPRD Kampar.

Dari hasil pertemuan ini disepakati bahwa pembangunan jaringan listrik di desa ini dilaksanakan di Jalur Pemda dan kepada kelompok masyarakat yang menginginkan pembangunan di jalur ini diberi waktu selama dua pekan kedepan menyelesaikan tanaman sawit dan penebangan.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kampar Fahmil usai hearing kepada GoRiau.com menyebutkan, kalau dalam jangka dua pekan tidak selesai, maka digunakan jalur dusun atau Jalan Desa.

Politisi PKS ini mengungkapkan bahwa PLN telah mempersiapkan dua gambar untuk pembangunan jaringan ini yaitu di Jalan Desa dan Jalan Pemda.

Ia berharap kepala desa dan perangkat desa untuk memfasilitasi pekerjaan ini agar berhalan lancer dan menghimbau masyarakat bersama-sama mewujudkan pembangunan ini karena untuk mendapatkan pembangunan jaringan listrik ini tidak mudah. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/