Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
15 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
14 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
15 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
16 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
14 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

47 Juta Orang Jadi Pengungsi Korban Perang, F-PKS DPR Desak PBB Hentikan Kekerasan dan Konflik Dunia

47 Juta Orang Jadi Pengungsi Korban Perang, F-PKS DPR Desak PBB Hentikan Kekerasan dan Konflik Dunia
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dan Salim Segaf saat mendatangi UNHCR. (istimewa)
Kamis, 15 Maret 2018 13:03 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JENEWA - Membawa misi memperjuangkan nasib pengungsi dan korban konflik dunia, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini beserta delegasi Fraksi PKS menyambangi kantor UNHCR-PBB di Jenewa Swiss Kamis (14/3/2018).

Delegasi terdiri dari Jazuli Juwaini, Nasir Jamil, Tamsil Linrung, Sutriyono dan Yudi Koutoky didampingi langsung oleh Duta Besar/Perwakilan Tetap RI untuk PBB Hasan Kleib dan ditemui oleh Volker Turk dan Indrika Lawatte dari Komisi UNHCR.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri menyampaikan bahwa konflik di dunia ini terjadi akibat negara dan bangsa-bangsa menonjolkan perbedaan sebagai sumber konflik dan perpecahan.

Padahal kata dia, umat manusia lahir di bumi yang sama. Perbedaan adalah sesuatu yang semestinya bisa diterima secara terbuka dan bukan sumber konflik.

"Di sinilah pentingnya kita semua harus bergandengan tangan dan menekankan pentingnya persaudaraan sebagai sesama umat manusia," kata Salim Segaf di hadapan Komisi UNHCR-PBB.

Menurut mantan Menteri Sosial RI 2009-2014 ini, seluruh komponen perdamaian harus mengoptimalkan perannya. Ia memberi contoh ada sebagian warga dunia yang bisa disentuh oleh pemuka-pemuka agama dengan bahasa-bahasa agama, dan seterusnya.

"Kita menyaksikan begitu banyak konflik yang terjadi di muka bumi ini tapi kita yakin pasti akan selalu ada solusi dan secercah cahaya di ujung sana," katanya.

Ia yakin dan optimis perdamian akan terwujud di dunia ini, jika masing-masing selalu berusaha menemukan titik temu dari setiap perbedaan.

Sementara itu, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, mengapresiasi peran UNHCR yang selama ini sudah menyelamatkan pengungsi dan korban konflik. Menurutnya hal ini sungguh satu tugas kemanusiaan dan peradaban yang sangat mulia.

Meski demikian, Jazuli terus mendorong agar PBB semakin kuat dalam upaya mencegah dan menyelesaikan konflik dan kekerasan di berbagai belahan dunia, baik konflik atas nama rasial atau politik kekuasaan.

Akibat konflik, menurut Anggota Komisi I DPR ini, hampir 47 juta orang di dunia menjadi pengungsi dan tercerabut dari lingkungan sosialnya. Bahkan, yang datang dan ditangani negara Indonesia, baik yang terdaftar di UNHCR maupun yang tidak terdaftar mencapai 13 ribu orang.

"Sungguh menyedihkan nasib pengungsi korban konflik. Di Suriah saja mencapai 5,6 juta orang, pengungsi Rohingya mencapai 1,2 juta orang yang memasuki negara Banglades. Sementara 5 juta warga Palestina kini mengungsi ke berbagai negara. Para pengungsi Rohingya misalnya nasibnya kini tak menentu, jika mereka kembali ke Myanmar sudah tak jelas lagi tempat tinggalnya. Nasib yang sama dialami oleh pengungsi lainnya yang negaranya masih dilanda konflik," ungkap Jazuli.

Untuk itu kata dia, atas nama kemanusiaan, mewakili bangsa dan Pemerintah Indonesia delegasi Fraksi PKS meminta PBB melakukan langkah-langkah yang lebih riil dan kongkrit dalam menghentikan kekerasan.

"Stop konflik dan kekerasan sekarang juga. Jangan lagi anak-anak, orang tua, dan umat manusia bersedih karena orang-orang yang mereka kasihi menjadi korban konflik dan kekerasan," pungkas Jazuli.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/