Pelajar Kampar Senang Dapat Wawasan Cagar Budaya di Wisata Nasional Candi Muara Takus

BANGKINANG - Perkemahan Cagar Budaya yang digelar Badan Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat bukan kemah biasa. Kegiatan yang mendapat dukungan dari Gerakan Pramuka Kwarda Riau, Kwarcab Kampar dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kampar ini merupakan hal baru bagi pelajar Kabupaten Kampar. Khususnya para anggota Pramuka Penegak di Kecamatan XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu.

Tidak hanya mendapatkan bumi perkemahan yang nyaman dan berada di tempat rekreasi bersejarah, mereka juga mendapatkan wawasan berharga tentang Cagar Budaya di Kampung halaman mereka sendiri. Kegiatan perkemahan yang baru akan ditutup pada hari ini itupun memacu kreativitas mereka sesuai perkembangan zaman. Gofi Darma Leo, anggota Pramuka SMA 2 XIII Koto Kampar menyebutkan, dirinya senang dapat ambil bagian dalam melestarikan cagar budaya Candi Muara Takus.

''Acara ini sangat cocok, agar generasi muda seperti saya lebih sadar arti penting cagar budaya. Saya berharap bisa tahu lebih banyak soal cagar budaya pada umumnya dan ikut melestarikan cagar budaya selain Candi Muara Takus di Kampar,'' sebut Gofi.

Gofi menyebutkan, saat diwawancarai pada Sabtu (17/3/2018), dirinya mengaku baru saja selesai menuliskan tentang Cagar budaya Muara Takus. Tulisan itu, sebut dia, dari hasil pantauan dan juga materi yang diberikan oleh para kaka pembina yang menjadi narasumber kegiatan.

Sementara itu, Agnes Anggriani Saragih anggota Pramuka SMKN 1 XIII Koto Kampar menyebutkan, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya dan peserta lainnya.

''Iven Kemah Cagar budaya ini membuat kami lebih tahu soal Cagar Budaya yang setiap hari kami bisa lihat. Ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai anggota Pramuka dan juga generasi muda. Ya selain membuka silaturahmi sesama penegak di Kabupaten Kampar tentunya,'' terangnya.

Agnes juga berjanji pada dirinya sendiri untuk mempromosikan cagar budaya Candi Muara Takus di sosial media seperti teman-temannya yang lain yang terlebih dahulu telah melakukan hal itu.

Sementara itu, Sekretaris Kwarda Riau M Azwar menyebutkan, sebenarnya kegiatan tersebut ada juga yang digelar di tingkat nasional. Seperti yang digelar baru-baru ini di wilayah Parigi Muntuing Sumatera Selatan. Sementara yang digelar di Kampar selama tiga hari dua malam tersebut hanyalah tingkat Kabupaten.

''Bahkan pada 2015 lalu Kemah Budaya ini digelar di Siak dengan peserta sampai dari luar negeri. Kami terbuka saja dan sifatnya siap mendukung apabila kemah Cagar Budaya ini digelar dalam sekala lebih besar dan Kampar sebagai tuan rumahnya,'' terang Azwir.

Keyakinan Azwir ini juga diamini Sekretaris Kwarcab Kampar Jon Haril. Menurutnya, Kampar sudah sangat siap menjadi tuan rumah. Gambarannya bisa dilihat dari perkemahan yang digelar saat ini. Persiapan yang dilakukan dalam waktu singkat, namun mampu mencuri perhatian penyelenggara BPCB Sumbar.

''Jadi ini sedang akan menjadi evaluasi bagi BPCB Sumbar sebagai pemilik acara. Kalau ini dianggap sukses, maka ke depannya kami siap perkemahan ini dihadiri seluruh perwakilan dari tiga provinsi, dengan peserta perwakilan tiap Kabupaten dari tiga Provinsi yang berada dibawah BPCB Sumbar. Hingga ada seleksi perwakilan mulai dari sekolah hingga Kecamatan yang pada akhirnya acara ini menjadi kegiatan yang lebih prestisius.

Menurut Jon Haril, Kwarcab Kampar siap menjadikan Kampar tuan rumah pelaksanaan tersebut. ''Insya Allah kita lebih dapat perhatian ketimbang penyelenggaraan sebelumnya,'' tutupnya. ***