Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
20 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
20 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
20 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
18 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
20 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
16 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kembali Terindikasi Kandungan Narkoba Dalam Permen, Adil: Sudah Beredar Baru Diteliti, Seperti Tidak Bertanggung Jawab

Kembali Terindikasi Kandungan Narkoba Dalam Permen, Adil: Sudah Beredar Baru Diteliti, Seperti Tidak Bertanggung Jawab
Senin, 02 April 2018 15:19 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Belum usai kasus sarden mengandung cacing, kembali Provinsi Riau digegerkan dengan kandungan narkoba yang terindikasi di permen bermerk Y. Kasus ini bermula dari seorang balita yang berdasarkan tes urin, ditemukan positif narkoba setelah mengkomsumsi permen tersebut.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi V DPRD Riau Muhammad Adil kepada GoRiau.com, Senin, (2/4/2018) merasa kecewa terhadap kinerja pemerintah daerah dan aparat penegak hukum di daerah dimana kasus balita tersebut. Terutama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menurut Adil terkesan tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.

"Sudah terjadi baru diteliti, seharusnyakan sebelum masuk barang ini diteliti lebih dulu supaya jangan terjadi. Kasus seperti ini bisa terjadi ya kesalahan BPOM, pemerintah dan aparat penegak hukum yang tidak mengawasi secara ketat produk - produk itu, kalau seperti inikan seperti tidak bertanggungjawab," ujarnya.

Menurutnya, produk - produk ini seharusnya diawasi dengan baik sebelum beredar dimasyarakat, karena masyarakat yang akan pertama terkena dampaknya.

"Masyarakat ini kan tidak mengetahui hal itu, mereka beli dan konsumsi, mereka yang pertama kali dirugikan. Seandainya anak - anak BPOM yang kena, anak kapolres, bupati dan wakil rakyat lainnya yang kena, apakah mereka akan seperti ini, harusnya itu direnungkan dalam mengemban tugas pekerjaannya," papar Adil.

Sementara itu, informasi yang dikumpulkan GoRiau.com, bocah terindikasi positif narkoba ini terjadi di Selatpanjang, Kabupaten Kep Meranti, Riau, pada Jumat (30/3/2018) lalu.

Satresnarkoba Pekanbaru juga telah dalam proses penyelidikan terhadap keluarga korban dan lingkungan, serta kandungan permen yang diduga mengandung narkoba jenis Methafetamin dan Amphetamin. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/