Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
9 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
3 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
3 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dari Harimau, Buaya Sampai Beruang Mendadak Muncul, Ini Tanggapan DPRD Inhil

Dari Harimau, Buaya Sampai Beruang Mendadak Muncul, Ini Tanggapan DPRD Inhil
Ilustrasi (net).
Selasa, 03 April 2018 12:32 WIB
Penulis: Rida Ayu Agustina
TEMBILAHAN-Belum lama publik digegerkan dengan Bonita, seekor harimau yang tmengakibatkan dua nyawa melayang, publik kembali dikejutkan dengan adanya pembunuhan terhadap empat ekor beruang madu yang dilakukan empat orang warga di Kecamatan Tempuling, Inhil.

Hal ini tentu saja membuat tanda tanya besar, apalagi sebelumnya, seekor buaya berukuran 2 meter juga ditemukan warga tengah meringkuk di dekat rumah waraga di Kecamatan Kempas.

Dari Harimau, buaya, sekarang beruang, kenapa akhir-akhir ini mereka mendadak muncul, ini sebuah tanda tanya bagi kita, ujar Sekretaris Komisi II DPRD Inhil, M Amin kepada GoRiau.com," Selasa (3/4/2018).

Dijelaskan Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, kejadian ini sebagai bukti rusaknya ekosistem hutan di Negeri Seribu Parit ini.

"Artinya ekosistem mereka sudah rusak, kalau tidak, mereka tidak akan mau mengganggu. Kita aja contohnya, rumah kebanjiran aja pusing," lanjutnya.

Ia pun berharap, ada tindak lanjut dari pihak terkait terhadap kejadian ini. Agar hewan-hewan yang dilindungi tersebut aman dari jamahan tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.(adv)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/