Jika Jadi Wakil Gubernur Riau, Ini Harapan Masyarakat Kunto Darussalam di Rohul kepada Edy Nasution
Penulis: Friedrich Edward Lumy
Martias menceritakan bagaimana infrastruktur di Kecamatan Kunto Darussalam membutuhkan sentuhan Pemerintah Provinsi Riau. Jika Edy Nasution duduk menjadi Wakil Gubernur Riau, untuk memperhatikan infrastruktur yang ada di desa/ kelurahan di Rohul.
"Di Rohul ini ada sekitar 150 desa dan 6 kelurahan, biasanya menerima ADD, saat ini tidak lagi menerima. Tidak hanya itu, Dana BOS didunia pendidikan yang turun tidak diterima 100 persen, tapi hanya 80 persen. Sementara 20 persennya lagi entah kemana rimbanya," kata Martias.
Sedangkan, Sapri juga memanfaatkan kampanye dialogis bersama Edy Nasution untuk menceritakan kondisi tanah ulayat yang ada di Rohul yang belum ada titik terang. Juga tanah tapal batas antara Kabupaten Rohul dengan Kabupaten Kampar.
"KTP kami Kabupaten Rokan Hulu, tapi TPS (Tempat Pemungutan Suara) nya di Kabupaten Kampar. Begitu juga sebaliknya. Kalau hal ini tidak diselesaikan, akan tidak baik kedepannya," ujar Sapri.
Hal senada juga disampaikan Alirwan Bakok, yang meminta kepada Edy Nasution nanti jadi Wakil Gubernur Riau untuk bisa menyelesaikan permasalahan tanah ulayatdi Rohulndan tapat batas tanah antara Kampar dan Rohul.
"Kami meminta permasalahan ini bisa diselesaikan pasangan Syamsuar - Edy Nasution. Karena bagaimana pun juga ininmerupakan hak dari masyarakat yang hingga saat ini belum mendapatkan kejelasan," ungkap Alirwan Bakok.
Edy Nasution tidak berjanji, tapi akan mengusahakan semaksimal mungkin apa yang menjadi permasalahan di Rohul ini. Dirinya juga akan melihat dimana kewenangan kabupaten/kota dan mana kewenangan provinsi.
"Untuk itu setiap kampanye saya, saya selalu membawa staff yang mencatat apa yang menjadi aspirasi dan keluhan masyarakat. Hal ini dilakukan agar saat duduk menjadi Wakil Gubernur Riau nanti tidak lupa dengan apa yang dikeluhkan masyarakat," jelas Edy Nasution. ***