Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
18 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
19 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
18 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
17 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
18 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
15 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Leonardus Djarkasih, Manusia Antik di Softball

Leonardus Djarkasih, Manusia Antik di Softball
Leonardus Djarkasih. (Azhari/GoNews.co)
Minggu, 22 April 2018 21:01 WIB
Penulis: Azhari Nasution
NGOMONGNYA ceplas-ceplos. Itu ciri khas Asisten pelatih Tim Nasional Softball Indonesia, Leonardus Djarkasih yang secara tidak sengaja di sekitar komplek Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (21/4/2018).

Pria berdarah campuran Sunda dan Ambon ini termasuk manusia antik. Kenapa? Dia menguasai bahasa Spanyol, Inggris, Jerman, Belanda dan Tagalok secara otodidak.

"Saya tidak pernah kursus untuk mempelajari bahasa Belanda, Inggris, Spanyol, Jerman dan Tagalok. Semua itu saya dapatkan secara otodidak," kata Leonardus yang ditemui GoNews.co, usai berbincang menggunakan bahasa Tagalok dengan beberapa pemain timnas sofbol putra Philipina yang akan tampil pada Kejuaraan Sofbol Asia Cup di Lapangan Sofbol Gelora Bung Karno Jakarta, 23-28 April 2018.  

Lantas bagaimana caranya bisa mengusai 5 bahasa? Leonardus yang mengenal sofbol saat masih sekolah di SMA 68 Jakarta mulai bercerita. Pertama kali, dia bisa berbahasa Spanyol karena ikut dengan ibunya, Magdalena Latupeirissa yang bekerja sebagai juru masak di salah satu restoran di Spanyol.

"Saat terjadi krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1998, saya diajak ibu ke Spanyol. Ibu bekerja di salah satu restoran dan saya juga ikut membantunya. Selama 3 bulan, saya sudah bisa berkomunikasi dalam bahasa Spanyol," akunya. 

Dari Spanyol, dia kemudian pergi bekerja di Belanda. "Karena saya senang bergaul jadi saya bisa dengan cepat menguasai bahasa Belanda dalam 6 bulan," tambahnya.

Pada tahun 2003, lajang kelahiran 2 Agustus 1970 ini kembali ke Tanah Air. Dia mulai menggeluti kembali dunia sofbol dengan menjadi pelatih di klub sofbol Prambors yang salah satu pendirinya Indro Warkop.. Selian itu, dia juga menjalankan tugas membangun pembinaan sofbol usia dini (Pony League).

Berkat ketekunannya, Leonardus ditarik masuk dalam keoengurusan PB Perbasasi tahun 2010. Dia diberikan kepercayaan menangani timnas sofbol putri."Sakin sering bolak-balik ke Philipina membawa tim sofbol, saya jadi bisa menguasai bahasa Tagalok," katanya.

Kini, Leonardus sudah benar-benar menikmati dunianya. Dia tak bisa lepas dari sofbol meski jebolan D3 Perbanas.

"Saya lebih menikmati profesi sebagai pelatih dibanding bekerja di kantor. Dari sini saja, saya bisa memenuhi kebutuhan hidup dan melanglang buana ke negara-negara Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Sudah empat kali saya ganti paspor dan tak pernah mengalami kesulitan saat melewati imigrasi karena menguasai bahasa negara yang dituju," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/