Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
21 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
16 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
15 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  Riau

Terkait Bankeu Pemprov Riau, Marwan Yohanis Nilai Pemkab Kuansing Teledor

Terkait Bankeu Pemprov Riau, Marwan Yohanis Nilai Pemkab Kuansing Teledor
Marwan Yohanis
Kamis, 26 April 2018 16:20 WIB
Penulis: Wirman Susandi
TELUKKUANTAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau, Marwan Yohanis menilai Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) teledor dalam mengurus bantuan keuangan (Bankeu) provinsi.

"Bahwa Bankeu Provinsi Riau untuk Kuansing yang sudah diketok palu senilai Rp28 miliar lebih. Ketika semua kabupaten diminta untuk melengkapi segala persyaratan, ada beberapa kabupaten yang tak mampu sampai batas waktu yang ditentukan. Sehingga, tak dapat sama sekali. Sedangkan untuk Kuansing, hanya mampu melengkapi kegiatan pacu jalur," ujar Marwan kepada GoRiau.com, Kamis (26/4/2018) di Telukkuantan.

Menurut Marwan, dirinya bersama Aherson, Suhardiman Amby dan Supriati sudah berjuang maksimal untuk mendapatkan kue pembangunan dari provinsi untuk Kuansing. "Lantas, kesalahannya dimana? Ya, Pemkab sendiri tak bisa melengkapi syaratnya, seperti propoaal yang ditandatangani bupati."

"Postur APBD tidak hanya Bankeu, ada juga belanja langsung yang dititipkan ke OPD provinsi. Totalnya untuk Kuansing senilai Rp79 miliar lebih, belanja langsung Rp51 miliar lebih dan Bankeu Rp28 miliar. Bankeu ini kan kegiatan kabupaten yang didanai oleh provinsi, tentu kabupaten yang menyiapkan segala sesuatunya di lapangan," papar Marwan.

Persoalan Bankeu tak hanya menjadi hiruk-pikuk Kuansing saja, melainkan ada empat kabupaten kota lainnya yang tak mendapatkan Bankeu. Selaku wakil rakyat dari Kuansing, ia sangat kecewa. "Kita kehilangan Rp27 miliar. Kalau dibuatkan jalan, itu 27 Km. Kalau dibelikan kerbau, itu 2.700 ekor. Bankeu ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena keteledoran Pemkab, kita tak dapat."

"Untuk diketahui ya, orang kampung saja pandai buat proposal bantuan ternak secara lengkap. Ini bupati, punya pegawai yang banyak. Masak buat proposal saja tak bisa," ujar Marwan. Marwan menyadari Kuansing keterbatasan anggaran untuk pembangunan, karena itu harus mampu menjemput dana provinsi dan pusat.

Marwan mengaku salut dengan Yopi Arianto, Bupati Inhu yang proaktif menjemput 'kue' ke provinsi. Sementara itu, Kuansing hanya sekali melakukan pertemuan formal dengan DPRD Riau. "Itu pertama dan terakhir kali. Selebihnya, kita tak pernah bicara pembangunan untuk Kuansing."

"Kejadian ini harus kita ambil hikmahnya. Mari kita sama-sama evaluasi dan saling koreksi untuk Kuansing," tambah Marwan. Ia berharap, dengan dilantiknya Dianto Mampanini sebagai Sekda Kuansing, tidak ada lagi hal-hal yang merugikan masyarakat. Tentunya, roda pemerintahan berjalan dengan baik.

Menanggapi komentar Anggota DPRD Kuansing Musliadi, politisi Gerindra ini menganalogikan tentang dirinya punya dua orang anak.

"Begini, anak saya dua orang masih kecil dan belum pernah bermain jauh. Suatu hari, mereka pergi dan melihat kerbau. Mereka kaget dan terkejut langsung lari pulang. Sang abang melapor sama saya, dia melihat binatang hitam, besar dan bertanduk. Lalu sang adik membantah, bukan bertanduk, tapi ekor. Keduanya bertengkar. Saya tengahi, keduanya sama-sama benar. Hanya saja, mereka tak melihat kerbau secara utuh. Artinya, jangan melihat sesuatu secara sepenggal, tapi lihat secara keseluruhan," urai Marwan.

"Ini memang tahun politik, tapi tetap berikan informasi seccara utuh kepada masyarakat," tambah Marwan mengakhiri.***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/