Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
18 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
15 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Aktivis 98: Kami Tak Berani Klaim Jadi Tokoh Reformasi Seperti Amien

Aktivis 98: Kami Tak Berani Klaim Jadi Tokoh Reformasi Seperti Amien
Ilustrasi. (net)
Sabtu, 28 April 2018 09:46 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Aktivis 98 mengingatkan agar sejarah reformasi tidak didistorsi oleh pihak-pihak yang ingin numpang nama memanfaatkan aksi mahasiswa dan masyarakat dalam menggulingkan Presiden Soeharto atau orde baru (orba).

"Kita protes keras kepada Pak Amien Rais ketika mengklaim dirinya sebagai bapak reformasi, saya protes, Adian Napitupulu juga protes," ujar Aktivis 98 dari Ujani, Wahab, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (28/4/2018).

Pernyataannya tersebut Ia sampaikan juga dalam diskusi "Refleksi 20 Tahun Reformasi" Gelaran PENA 98 di Jakarta, Jumat kemarin (27/4/2018).

Aktivis dari Forum Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Famred) ini menegaskan, sejarah tidak boleh didistorsi karena jika terdistorsi dan tidak diluruskan, nantinya ini seolah-olah menjadi kebenaran.

"Sejarah itu harus diluruskan, jangan sampai sejarah itu tidak diluruskan, terjadi distorsi informasi kemudian pada satu zaman itu dibenarkan, padahal itu sejarah yang salah," ujarnya.

Menurut Wahab, meski ia dan teman-teman aktivis lainnya merupakan pelaku sejarah aksi reformasi menumbangkan Soeharto, namun tidak berani mengklaim sebagai tokoh reformasi. 

"Kami-kami ini fakta dari pelaku sejarah, kami saja tidak berani mentokohkan diri kami sebagai tokoh reformasi," tandasnya.

Dalam pernyataan yang sama, Aktivis 98 lainnya,  Eli Salomo Sinaga dati Forum Kota (Forkot) yang kemudian masuk Front Kota mengungkapkan keterangan senada, bahwa dalam berbagai pembicaraan penyusunan strategi untuk melengserkan Orba tidak pernah meminta bekerja sama dengan Amien.

"Dalam perdebatan-perdebatan di dalam organisasi kami, tidak ada satu poin yang memperdebatkan atau mengusulkan soal bekerja sama dengan Amien Rais, atau dengan elite politik lain, tidak ada terdengar dalam ruang pembicaraan," kata Eli. 

Sehingga kalau Amien Rais dan atau beberapa orang-orang mengklaim dirinya yang menggerakan aksi 98 yang dilakukan mahasiswa dan rakyat itu tidak berdasar.

"Mungkin Amien faktor usia sudah perlu untuk refresing, sudah perlu untuk istirahat sebentar, karena mereka tidak kami bicarakan dalam ruang kami," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/