Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
13 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
3
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
6
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Home  /  Berita  /  Riau

Prihatin Budaya Korupsi di Riau, Ketua DPC Demokrat Pekanbaru Agung Nugroho: Perlu Peningkatan Pendidikan Agama dan Karakter

Prihatin Budaya Korupsi di Riau, Ketua DPC Demokrat Pekanbaru Agung Nugroho: Perlu Peningkatan Pendidikan Agama dan Karakter
Ketua DPC Demokrat Kota Pekanbaru, H Agung Nugroho
Kamis, 03 Mei 2018 13:09 WIB
Penulis: Barkah Nurdiansyah
PEKANBARU - Sebagai tokoh muda Partai Demokrat (PD) Riau, H Agung Nugroho yang juga menjadi Ketua terpilih DPC Demokrat Kota Pekanbaru ini merasa prihatin dengan citra Bumi Lancang Kuning di mata nasional yang identik sebagai sarang para koruptor.

Agung mengatakan, Riau merupakan provinsi yang kaya. Namun, budaya korupsi yang mencemari Bumi Melayu ini tentunya sangat memprihatinkan dan dapat merusak generasi muda di Riau untuk tidak membudayakan korupsi.

"Orang bilang kita sedang krisis karakter. Bahkan Riau dinilai orang sebagai provinsi yang kaya namun subur dengan budaya korupsi. Tentu, kondisi ini sudah sangat memprihatinkan," ujar Agung Nugroho.

Agung melanjutkan, budaya korupsi yang tentunya merugikan negara ini bisa diubah dengan meningkatkan mutu pendidikan di Riau yang tidak hanya pendidikan akademis saja, namun juga pendidikan agama dan pendidikan karakter.

"Korupsi bukan budaya kita dan bisa kita ubah dengan pendidikan. Terutama pendidikan agama dan pendidikan karakter, hal Ini harus kita lakukan bukan hanya di sekolah saja, tapi juga di lingkungan masyarakat serta tempat-tempat ibadah," paparnya.

Agung menuturkan, pendidikan sebagaimana kalimat Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, bukan hanya memerlukan konten seperti kurikulum. Namun, lebih kepada keteladanan.

"Generasi muda kita perlu teladan, perlu model baru sebagai sosok yang bersih. Berpikiran merdeka, tidak terbebani dengan masa lalu. Saya optimis, Riau kedepan akan lebih baik dengan peran kita semua dalam melakukan pendidikan karakter," tegasnya.***

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/