Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
3 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
1 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Soal RUU Terorisme, Ketua DPR: 99 Persen Sudah Mau Ketok Palu, Tapi Pemerintah Sendiri Minta Ditunda

Soal RUU Terorisme, Ketua DPR: 99 Persen Sudah Mau Ketok Palu, Tapi Pemerintah Sendiri Minta Ditunda
Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo. (istimewa)
Senin, 14 Mei 2018 12:44 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pasca serangan teror bom yang terjadi di Surabaya, sejumlah pihak mendesak agar RUU Terorisme yang sedang dalam pembahasan di DPR bersama pemerintah segera diselesaikan. Tak terkecuali Presiden Jokowi.

Bahkan Presiden mendesak, agar RUU tersebut disahkan dalam waktu dekat atau masa sidang pada bulan Juni.

Menanggapi desakan tersebut, Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, DPR sebenarnya 99 persen sudah siap ketuk palu UU Terorisme sebelum reses masa sidang yang lalu.

Namun kata Bamsoet, justeru pemerintah yang meminta untuk menunda pengesahan RUU tersebut.

"Namun pihak pemerintah minta tunda karena belum adanya kesepakatan soal definisi terorisme. Begitu definisi terorisme terkait motif dan tujuan disepakati, RUU tersebut bisa dituntaskan," kata Bamsoet, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Minggu (13/5).

Kata Bamsoet, jika pemerintah sudah sepakat tentang definisi terorisme, RUU Terorisme bisa dituntaskan pada masa sidang mendatang.

"DPR mendesak internal pemerintah capai kesepakatan agar RUU Terorisme segera disahkan," tegas politikus Partai Golkar itu.

Diketahui, teror bom terjadi di tiga lokasi gereja yang berbeda, di Surabaya, Minggu (13/5) pagi. Lokasi kejadian pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, kedua Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146 dan ketiga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna.

Jumlah korban insiden bom di gereja Surabaya bertambah menjadi 13 orang hingga sora hari ini. Sedangkan korban yang mengalami luka-luka hingga puluhan orang.

Pasca teror bom di tiga gereja di Surabaya, kembali terjadi ledakan bom di kediaman terduga terorisme, di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo. Akibat insiden tersebut terdapat lima korban dan satu diantaranya tewas yang merupakan sebagai terduga teroris yang bernama Anton.

Pagi tadi, bom bunuh diri kembali terjadi di markas Polrestabes Surabaya, Jawa Timur. Teror bom tersebut merupakan bom yang kelima sejak kemarin, Minggu (13/5).

Akibat sejumlah rentetan bom bunuh diri tersebut, Surabaya saat ini dalam kondisi mencekam.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77