2 Busur Tradisional yang Diamankan Densus 88 Anti-Teror dari Kampus Unri Resahkan Atlet dan Pengrajin Panahan
Penulis: Barkah Nurdiansyah
Hal itu diungkapkan Urip Riyanto selaku Ketua Persatuan Panahan Tradisional Indonesia (Perpatri) Riau saat berbincang dengan GoRiau.com. "Saya sempat dihubungi para atlet dan rekan-rekan pengrajin busur tradisional di Kota Pekanbaru setelah dua busur itu dijadikan barang bukti," ucapnya.
"Para atlet kita di Mapala Unri mengatakan kalau dua busur tradisional dan beberapa anak panah itu milik mereka yang kebetulan saat penangkapan berlangsung ada di lokasi. Tapi, saya sudah yakinkan kalau itu tidak menjadi masalah," tuturnya.
Urip melanjutkan, saat ini olahraga panahan tradisional atau dikenal dengan horsebow ini sedang ramai-ramainya digandrungi oleh remaja-remaja dan masyarakat di Indonesia, khususnya umat muslim.
"Sebab, selain untuk sport, cabang olahraga memanah ini juga merupakan olahraga yang disunnahkan oleh Rasulullah bagi umat muslim. Jadi, dimana saja, olahraga memanah tradisional ini sedang kita galakkan juga," ungkapnya.
Masih kata Urip, beberapa waktu lalu Indonesia juga mengikuti kejuaraan panahan tradisional di Turki dan atlet dari Aceh yang mewakili Indonesia sukses meraih juara tiga dunia dari 500 pemanah di 50 negara.
"Ini membuktikan panahan tradisional sedang digandrungi diseluruh dunia dan sekaligus menegaskan bahwa olahraga panahan tradisional tidak ada kaitannya dengan aksi terorisme," tegas Urip.
"Kita juga sempat menggelar kejuaraan panahan tradisional di Menwa Unri dan para juaranya merupakan peserta yang berprofesi sebagai Polisi dan TNI. Disejumlah daerah lainnya juga seperti itu, para atlet ada yang berprofesi sebagai TNI dan Polisi. Jadi jelas, olahraga panahan tradisional tidak berkaitan dengan terorisme," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, selain empat bom rakitan siap ledak, aparat Densus 88 Anti-Teror yang di-backup Polda Riau juga mengamankan beberapa barang lainnya saat penggeledahan di Gelanggang Mahasiswa FISIP Unri.
Barang-barang itu, antara lain delapan macam serbuk (Peledak, red) yang sangat sensitif serta empat bom rakitan yang siap diledakkan. Selain itu disita pula dua busur panah dengan delapan anak panah dan senapan angin.
Itu, diungkapkan langsung oleh Kapolda Riau Irjen Nandang dalam jumpa persnya di Mapolda pada Sabtu (2/6/2018) malam. Untuk bom rakitan sendiri, sudah dijinakkan oleh Gegana Satbrimobda Polda Riau.
Sementara ketiga orang terduga teroris, masing-masing berinisial Z, D dan K turut diamankan dan dimintai keterangannya oleh aparat. Mereka adalah alumni Unri, dan bukan mahasiswa.***