Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
21 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
2
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
4
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
2 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
5
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
6
Pompa Semangat Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade, Erick Thohir: Kasih Lihat Kita Bangsa Yang Kuat
Olahraga
3 jam yang lalu
Pompa Semangat Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade, Erick Thohir: Kasih Lihat Kita Bangsa Yang Kuat
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara
Fenomena Suciati, Penjual Ayam Potong Bangun Masjid Megah

Achir Lubis: Kuncinya Sabar dan Tawakal

Achir Lubis: Kuncinya Sabar dan Tawakal
Drs M Achir Lubis (dua kanan) saat ceramah Iptek Lebah Madu di Masjid Al Ikhlas Desa Liang Muda Kecamatan STM Hulu Deli Serdang.
Rabu, 06 Juni 2018 18:25 WIB
Penulis: Zul Anwar
MEDAN - Keberhasilan Suciati Saliman, seorang penjual ayam potong di Yogyakarta yang mampu membangun masjid megah di dekat lokasi usahanya sangat menyentak berbagai kalangan tak terkecuali Ketua Yayasan Sekolah Bina Bersaudara Titikuning Medan Drs. M. Achir Lubis yang juga Ketua Iptek Lebah Madu Sumatera Utara.

"Saya sempat kaget juga mendengar ada seorang wanita penjual ayam potong mampu membangun masjid megah mirip masjid Nabawi di Madinah. Subhanallah, luar biasa. Ini betul-betul menyentak hati, jiwa dan pikiran saya. Tapi begitulah, jika Allah sudah berkehendak tak seorang pun bisa menghambat. Semoga ada Suciati lain yang hadir ke dunia ini. Tidak bisa membangun masjid megah, bisa dimulai dari bersedekah tanaman seperti menanam pohon Kaliandra yang bermanfaat untuk kehidupan manusia dan bisa diwariskan ke anak cucu," kata Achir Lubis kepada GoSumut.com menanggapi fenomena Suciati Saliman, Rabu (6/6/2018).

Keberhasilan Suciati Saliman yang gigih dan teguh, kata Lubis, paling tidak bisa menjadi contoh bagi masyarakat. Artinya jika suatu usaha ditekuni dengan sungguh-sungguh dibarengi keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, insha Allah Tuhan Yang Maha Kuasa mengambulkan permohonan hambanya. "Kuncinya jangan pernah menyerah dengan keadaan. Harus sabar dan tawakal," cetus Achir Lubis yang juga ahli pengobatan alami itu.

Seperti diberitakan dan sempat viral di media sosial, Suciati Saliman berhasil membangun masjid megah tak terlepas dari cita-cita sejak kecil. Waktu itu dia tiba-tiba terdorong ingin membangun sebuah masjid.Keinginan itu membuat Suciati Saliman Riyanto Raharjo, perempuan yang berprofesi sebagai pedagang ayam itu rajin menyisihkan keuntungannya.

Seperti dia tuturkan kepada Merdeka.com, tahun 1966, Suciati mengawali karirnya berjualan ayam ketika masih duduk di bangku SMP. Tak disangka keinginan Suciati itu akhirnya terwujud. Sebuah masjid mewah dengan arsitektur ala Masjid Nabawi yang dipadukan dengan arsitektur Jawa kini berhasil dibangunnya.

Masjid yang dinamai sama dengan namanya itu dibangun di atas tanah seluas 1600 meter dan berada di Jalan Gito-Gati, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta. Peletakan batu pertama dilaksanakan pada 2 Agustus 2015. Perlu waktu tiga tahun hingga akhirnya bangunan masjid itu diresmikan.

Suciati menceritakan keinginan awal membangun sebuah masjid didapatkannya saat merintis usaha jual ayam di Pasar Terban, Kota Yogyakarta. Berawal dari menjual lima ekor ayam, dan saat ini Suciati mampu menjual kurang lebih 100 ton ayam potong setiap harinya.

"Dulu saya dimodali ibu saya Rp 175. Saya belikan dapat lima ayam kampung. Terus saya jual di Pasar Terban. Berangkat sekolah saya titipkan ayamnya terus pulang sekolah saya ambil," ujar perempuan kelahiran Yogyakarta 20 Mei 1952 itu.

Suciati menuturkan keinginannya membuat masjid semakin kuat usai menjalani ibadah umrah di tahun 1995. Saat umrah, Suciati merasakan kenyamanan dan tenang saat menjalankan ibadah di Masjid Nabawi. Sejak saat itu pula, keinginannya membuat masjid menyerupai Masjid Nabawi semakin mantap terukir di dalam hati.

"Saya sisihkan uang hasil keuntungan menjual ayam. Saya belikan perhiasan emas. Kemudian saya kumpulkan dan saya jual untuk membuat masjid ini," terang perempuan yang memiliki dua orang anak dan empat orang cucu itu.

Suciati menerangkan bisnis ayam yang dilakoninya mulai berkembang saat tahun 1989, dirinya memberanikan diri membuka Rumah Potong Ayam (RPA) di rumahnya yang berada tak jauh dari masjid yang dibangun. Setahun sebelumnya Suciati sempat mendapatkan tawaran kerja sama dari warung waralaba ayam goreng asal Amerika Serikat. Kemudian di tahun 2009 Suciati mendirikan RPA di Jombang, Jawa Timur. RPA ini dinamainya RPA Suciati Raharjo. Dari dua RPA ini setiap harinya Suciati mampu menjual 100 ton ayam potong. Produk ayam Suciati saat ini telah bersertifikasi halal MUI dan mengantongi Nomor Kontrol Veteriner (NKV).

Selanjutnya di tahun 2014, Suciati mendirikan PT Sera Food Indonesia yang memproduksi makanan beku seperti naget, dosis, baso dan patties. Produk buatan Suciati ini memiliki pasar mencakup pasar modern dan tradisional di seluruh Indonesia.

Suciati menambahkan ada satu hal yang paling diingatnya saat impian masa kecilnya memiliki sebuah masjid bisa terwujud yaitu saat peresmian. Saat peresmian, Suciati yang mendengarkan azan pertama berkumandang di masjid yang dibangunnya ini langsung menangis terisak.

"Saya ingat waktu itu peresmian masjid tanggal 6 Mei 2018. Saat itu azan Magrib menjadi adzan pertama yang berkumandang di masjid ini. Saat itu saya nangis. Mimpi saya sejak kecil memiliki masjid bisa terkabul. Gimana ya rasanya, perjuangan dan mimpi saya terkabul dan bisa mendengarkan adzan dari masjid itu. Rasanya Allah sangat baik kepada saya sehingga mimpi, doa dan kerja keras saya bisa terwujud menjadi masjid ini," tutup Suciati. ***

Editor:ZAM
Kategori:Sumatera Utara, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/