Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
19 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
14 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
14 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
19 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Gerindra Pertanyakan Hasil Survei yang Meleset Jauh di Pilgub Jabar dan Jateng

Gerindra Pertanyakan Hasil Survei yang Meleset Jauh di Pilgub Jabar dan Jateng
Sabtu, 30 Juni 2018 12:28 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyoroti perbedaan elektabilitas dari hasil penghitungan beberapa lembaga survei sebelum pelaksaan Pilkada Serentak 2018.

Menurutnya, prediksi lembaga survei terlalu meleset dari hasil penghitungan real setelah pencoblosan.

"Jadi margin of error terjadi di Jawa Barat dan Jawa Tengah saya ingin sampaikan di Jawa Barat ini lembaga survei rata-rata menempatkan Sudrajat-Syaikhu paling tinggi tujuh persen," kata Ferry dalam sebuah diskusi bertajuk 'Pilkada, Kotak Kosong dan Pilpres' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/6).

"Saya ingin bertanya ini kenapa hanya terjadi di Jawa Barat dan Jawa Tengah sementara di tempat lain tingkat presisi (hasil survei sebelum pilkada) yang tidak tinggi," lanjutnya.

Ferry mempertanyakan penyebab perbedaan itu pada Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) Djayadi Hanan. Djayadi hadir dalam diskusi yang sama.

"Ini apa, apa mungkin metodologinya", ungkapnya.

Diketahui, dari empat lembaga survei hitung cepat Pilkada Jawa Barat dimenangkan oleh pasangan Emil-Uu. Kemudian disusul oleh Sudrajat-Syaikhu di posisi kedua, lalu Deddy-Dedi dan posisi buncit isi oleh pasangan TB Hasanuddin dan Anton Charliyan.

Hitung cepat Lembaga survei SMRC juga mengunggulkan paslon nomor satu Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum dengan total suara 32,26 persen, setelah 100 persen suara terkumpul pada pukul 17.50 WIB.

Posisinya disusul oleh paslon Sudrajat-Ahmad Syaiku dengan suara 29,58 persen, posisi ketiga ditempati oleh Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan perolehan suara 25,38 persen persen, dan di posisi terakhir ada TB Hasanuddin-Anton Charliyan 12,77 persen.

Hasil hitung cepat itu berbeda jauh dengan hasil elektabilitas yang dilakukan lembaga survei. Yang paling mencolok adalah pasangan Sudrajat-Syaikhu yang di survei elektabilitas hanya mendapatkan sekitar 7 persen saja.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/