Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
14 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
6
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
10 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Home  /  Berita  /  Riau

2 Ribu Hektar Lebih Lahan di Riau Terbakar dalam 7 Bulan, Ini Penampakannya dari Udara

2 Ribu Hektar Lebih Lahan di Riau Terbakar dalam 7 Bulan, Ini Penampakannya dari Udara
Karhutla yang terjadi di Riau, difoto oleh petugas Satgas udara yang melakukan pemadaman. Tampak ada pondok di area yang terbakar (Sumber foto: Satgas udara Lanud Rsn)
Minggu, 22 Juli 2018 14:44 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mencatat, ada sekitar 2.400 hektar lebih kawasan hutan dan lahan hangus terbakar sejak Januari hingga Juli 2018 ini (Tujuh bulan, red). Kondisi itu dominan disebabkan oleh aktivitas membakar lahan untuk dijadikan kawasan produktif.

Tak sedikit pula, area yang terbakar ini merupakan lahan, bukan serta merta hutan. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pun kian diperparah dengan terjadinya musim kemarau, yang berlangsung hingga pertengahan tahun 2018.

Kepala BPBD Riau Edward Sanger menuturkan, ada sekitar 2.400-an hektar yang terbakar sejak awal tahun sampai saat ini. Ia mengklaim, luasan itu termasuk kecil bila dibanding tahun sebelumnya. "Itu termasuk kecil dibanding tahun lalu," sebutnya.

Langkah pencegahan telah dilakukan oleh Satgas, termasuk upaya pemadaman. Apalagi dalam beberapa hari ini, Karhutla memuncak dan terjadi dibeberapa kabupaten di Provinsi Riau. "Upaya kita melakukan patroli dan pemadaman," lanjut dia.

Patroli juga melibatkan Satgas udara, di bawah komando Lanud TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Beberapa helikopter dikerahkan ke lokasi Karhutla, termasuk untuk patroli. Hasilnya ditemukan beberapa fakta mengejutkan.

Tampak beberapa lahan yang terbakar berada dalam kawasan perkebunan yang sudah tertata. Bahkan ada pondok-pondok sementara. Entah Karhutla disengaja atau tidak, yang jelas itu akan berdampak besar jika sempat meluas.

Kepala BPBD Riau Edward Sanger menjelaskan, upaya pemadaman kerap mengalami kesulitan, karena beberapa faktor. Diantaranya lokasi pemadaman yang jauh di tengah hutan, sulitnya sumber air hingga akses masuk sulit. Sebab itu, pemadaman lewat udara dilibatkan.

Hari ini, Minggu (22/7/2018), Satgas udara sudah mengerahkan helikopter water bombing (bom air) kebeberapa lokasi, salah satunya Kabupaten Bengkalis serta Rohil untuk membantu Satgas darat melakukan pemadaman.

"Hari ini ada empat helikopter, dua diantaranya Kamov, satu helikopter Sikorsky, dan satu Bell 214 untuk melakukan water bombing," ungkap Kadisops Lanus Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb Jajang Setiawan, Minggu siang. ***

Kategori:Peristiwa, Riau, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/