2 Ribu Hektar Lebih Lahan di Riau Terbakar dalam 7 Bulan, Ini Penampakannya dari Udara
Penulis: Chairul Hadi
Tak sedikit pula, area yang terbakar ini merupakan lahan, bukan serta merta hutan. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pun kian diperparah dengan terjadinya musim kemarau, yang berlangsung hingga pertengahan tahun 2018.
Kepala BPBD Riau Edward Sanger menuturkan, ada sekitar 2.400-an hektar yang terbakar sejak awal tahun sampai saat ini. Ia mengklaim, luasan itu termasuk kecil bila dibanding tahun sebelumnya. "Itu termasuk kecil dibanding tahun lalu," sebutnya.
Langkah pencegahan telah dilakukan oleh Satgas, termasuk upaya pemadaman. Apalagi dalam beberapa hari ini, Karhutla memuncak dan terjadi dibeberapa kabupaten di Provinsi Riau. "Upaya kita melakukan patroli dan pemadaman," lanjut dia.
Patroli juga melibatkan Satgas udara, di bawah komando Lanud TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Beberapa helikopter dikerahkan ke lokasi Karhutla, termasuk untuk patroli. Hasilnya ditemukan beberapa fakta mengejutkan.
Tampak beberapa lahan yang terbakar berada dalam kawasan perkebunan yang sudah tertata. Bahkan ada pondok-pondok sementara. Entah Karhutla disengaja atau tidak, yang jelas itu akan berdampak besar jika sempat meluas.
Kepala BPBD Riau Edward Sanger menjelaskan, upaya pemadaman kerap mengalami kesulitan, karena beberapa faktor. Diantaranya lokasi pemadaman yang jauh di tengah hutan, sulitnya sumber air hingga akses masuk sulit. Sebab itu, pemadaman lewat udara dilibatkan.
Hari ini, Minggu (22/7/2018), Satgas udara sudah mengerahkan helikopter water bombing (bom air) kebeberapa lokasi, salah satunya Kabupaten Bengkalis serta Rohil untuk membantu Satgas darat melakukan pemadaman.
"Hari ini ada empat helikopter, dua diantaranya Kamov, satu helikopter Sikorsky, dan satu Bell 214 untuk melakukan water bombing," ungkap Kadisops Lanus Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb Jajang Setiawan, Minggu siang. ***