Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
23 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
2
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
21 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
3
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
4
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
5
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
21 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
6
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
24 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Home  /  Berita  /  Riau

Pencegahan Karhutla Harus Dimulai dari Pikiran

Pencegahan Karhutla Harus Dimulai dari Pikiran
PT RAPP memberikan sosialisasi pencegahan dan bahaya karhutla melalui program FAC yang menjadi bagian program Desa Bebas Api di berbagai sekolah di Pulau Padang.
Selasa, 24 Juli 2018 17:00 WIB
SELATPANJANG - Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) harus dilakukan oleh semua pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga dari seluruh kalangan, tak terkecuali para guru-guru di sekolah.

Fire Aware Community (FAC) yang menjadi bagian Program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program yang diinisiasi oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) ini kembali mensosialisasikan pencegahan dan bahaya Karhutla kepada sekitar 54 sekolah yang berada di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Salah satunya Kepala Sekolah SMPN 5 Tasik Putri Puyu, Muhammad Amin. Ia menilai program ini sangat tepat disosialisasikan kepada para siswa. Sebab, pencegahan harus dilakukan dari pikiran.

“FAC ini bagus. Bisa memberikan pemahaman kepada siswa jika membakar lahan itu berbahaya dan bisa berdampak untuk kesehatan manusia. Mereka harus paham itu dulu. Itu akan tertanam dipikiran mereka hingga besar nanti,” tutur Amin.

Sekretaris Kecamatan Merbau, Amuniruddin apresiasi dengan kegiatan FAC ini. Ia mengatakan program ini bagus bagi siswa. Bisa mengubah pola pikir mereka.

“Kebakaran ini banyak sekali ruginya sehingga sangat bagus siswa sejak dini diberikan pemahaman. Kami berharap ke depan program FAC ini semakin meluas sehingga membuat generasi muda dapat menerapkan hidup cinta lingkungan.

Sementara itu, Manajer Program FFVP Sailal Arimi mengatakan pencegahan kebakaran hutan harus dimulai sejak dini. Hal ini dilakukan agar di masa depan tidak akan terjadi karhutla di Indonesia. Sosialisasi ini sendiri bertujuan untuk mengajarkan siswa didik untuk mencintai lingkungan dan mengajak orang tua mereka untuk membuka lahan tanpa bakar. 

“Metode penyampaian pencegahan karhutla untuk sekolah-sekolah kami bedakan dengan masyarakat umum, yakni melalui media komik dan video sehingga mereka semakin tertarik dengan apa yang kita sampaikan terkait pencegahan dan bahaya Karhutla,” pungkas Sailal. (rls)

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/