Satu Orang Dikabarkan Tewas, Begini Kronologis Kecelakaan Maut Bus di Jalintim Riau

PEKANBARU - Bus Rapi berpelat BK 7290 LD ringsek di bagian depan, setelah menabrak bagian belakang truk bermuatan air galon yang sedang mengalami kerusakan dan berhenti di bahu jalan Lintas Timur Kilometer 39+800 Desa Kerinci Kiri Kabupaten Siak, Kamis (26/7/2018) pagi tadi. Satu orang dikabarkan tewas.

Informasinya, 11 orang penumpang bus Rapi terluka, dan satu lainnya bernama Peterson Hutahaean dilaporkan tewas di lokasi kejadian, setelah menderita luka parah. Sedangkan kedua kendaraan rusak, terutama bus yang terbuka menganga di bagian depannya.

Data yang berhasil dirangkum dari kepolisian, bus ketika itu sedang melaju dari arah Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci, Pelalawan. Tepat di lokasi kejadian, si sopir berniat hendak mendahului truk, yang sedang berhenti di bahu jalan karena mengalami kerusakan.

Kondisi jalan juga turunan. Saat hendak mendahui truk berpelat BK 9463 CH itu, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul truk bermuatan kayu, sehingga sopir bus Rapi terkejut lalu berupaya menghindar ke kiri jalan.

Akibat jarak yang sudah dekat, sopir pun tak bisa menghindar, membuat bagian depan bus menghantam dengan keras bagian belakang truk yang sedang parkir tersebut. Tak ayal, para penumpang yang ada di dalam bus terpental.

Pasca kejadian, sopir bus Rapi tak ditemukan dan diduga melarikan diri. Sementara kepolisian yang menerima laporan, bergerak ke lokasi untuk mengevakuasi korban. Ada tiga orang diantaranya dibawa ke rumah sakit, karena mengalami luka berat.

Kecelakaan maut ini, dibenarkan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Siak AKP Agustinus Chandra, saat dihubungi GoRiau.com pada Kamis pagi tadi. Jajarannya turut membantu mengevakuasi korban ke rumah sakit dan puskesmas terdekat.

Peristiwa tersebut juga sempat membuat arus kendaraan terganggu, lantaran muatan truk berserakan di jalan, serta bus yang terhenti di jalan usai menghantam bagian belakang truk itu.

Selain anggota Polres Siak, jajaran Satlantas Polres Pelalawan pun juga turun ke lokasi kejadian, sebab tempat kejadian perkara (TKP) berada di daerah perbatasan antara dua kabupaten tersebut. ***