Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
19 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
19 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
12 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
13 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Lingkungan

USAID Iuwash Dukung Tingkatkan Akses Air Minum dan Sanitasi di Sumut

USAID Iuwash Dukung Tingkatkan Akses Air Minum dan Sanitasi di Sumut
Regional Manager USAID Iuwash Plus Sumut, Mohammad Yagi (Dua Dari Kiri) saat memaparkan Diskusi Tematik Bersama Media Wujudkan Sanitasi Aman pada media di IPAL Cemara, Medan.
Selasa, 31 Juli 2018 11:12 WIB
Penulis: Anita
MEDAN- Program USAID Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (Iuwash Plus) merupakan sebuah inisiatif untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi serta perbaikan perilaku hygiene bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan. Dan tahun ini pihaknya fokus bahas sanitasi aman untuk provinsi Sumut.


Regional Manager USAID Iuwash Plus Sumut, Mohammad Yagi mengatakan bahwa pembahasan sanitasi ini bekerja sama dengan instansi pemerintah, donor, pihak swasta, LSM, kelompok masyarakat dan mitra lainnya untuk mencapai hasil utama.

"Pencapaian kita adalah untuk meningkatan akses dalam kualitas pelayanan air minum yang Iebih baik bagi satu juta penduduk perkotaan, dimana 500.000 diantaranya adalah penduduk dengan 40% tingkat kesejahteraan terendah dari total populasi," katanya pada media saat Diskusi Tematik Bersama Media Wujudkan Sanitasi Aman, Selasa (31/7/2018).

Dikatakannya, peningkatan akses untuk layanan sanitasi yang aman bagi 500.000 penduduk perkotaan dimana pada akhir tahun 20l7, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara secara resmi mengoperasikan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) dan meluncurkan program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) di Kota Medan.

"IPLT tempat dimana lumpur tinja dapat ditampung juga diolah dan hasil pengurasan sebelum dibuang ke lingkungan agar tidak menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan. Lumpur diolah menjadi lumpur kering dan air olahan yang sudah aman dibuang ataupun dimanfaatkan kembali menjadi pupuk," ujarnya.

Dikatakannya upaya kini didukung dengan program LLTT. Dimana program ini adalah suatu mekanisme pelayanan penyedotan lumpur tinja secara periodik atau terjadwal yang diterapkan pada sistem pengelolaan air limbah setempat yang diolah pada instalasi yang ditetapkan.

"Sayangnya, hingga saat ini masyarakat masih belum mengetahui pentingnya LLTT dalam mewujudkan sanitasi yang aman dan lingkungan yang sehat,"katanya.

Khusus di 5 wilayah pelayanan perpipaan (PDAM) yang menjadi pendampingan USAID IUWASH PLUS yaitu Kota Pematangsiantar dan Kota Sibolga telah mencapai akses peIayanan air minum tertinggi dan diikuti oleh Kota Medan, Kota Tebing Tinggi dan Kabupaten Deli Serdang.  "Dari 800.000 penduduk yang tinggal di kawasan perkotaan (IKK) Deli Serdang, jumlah pelanggan air minum baru mencapai 28.000 kepala keluarga,"ujarnya.

Beberapa prioritas utama kegiatan USAID IUWASH PLUS di tingkat Kabupaten dan Kota Sumatra Utara meliputi Audit Efisiensi Energi dan penanggulangan tingkat air tidak berekening (Non-Revenue Water/NRW). Studi Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) yang terdiri dari RPAM sumber, RPAM operator, dan RPAM konsumen.

"Kemudian fasilitasi SPAM regional Mebidang (Medan Binjai-Deli Serdang), dukungan dan promosi jamban sehat, tangki septik individual, IPAL Komunal, dan IPAL Kawasan melalui sinergi program bersama STBM, Kotaku, dan IDB Pamsimas. Fasiiitasi mekanisme kredit mikro untuk penyediaan air bersih dan sanitasi layak (penyediaan tangki septik kedap),"ujarnya.

Kemudian revitalisasi IPLT dan fasilitasi L2T2. Pengembangan institusi dan regulasi Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelola Air Limbah (UPTD PAL). Advokasi model perencanaan pembangunan WASH baik dengan pendekatan dari bawah ke atas dengan mendorong masyarakat dan pendekatan dari atas ke bawah melalui pendampingan teknis  dalam pembangunan program 5 tahun WASH di perkotaan.

Sementara itu, Direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi Sumut, Heri Batang Hari Nasution mengatakan pentingnya Iayanan sanitasi terpadu untuk mendukung upaya penyehatan lingkungan di Provinsi Sumatera Utara.

Sebab hanya 5 persen lumpur tinja dan hanya 1 persen air limbah yang dihasilkan masyarakat dikumpulkan dan diolah dengan benar, menyebabkan kekhawatiran akan dampak kesehatan dan lingkungan.

“Kita tahu bahwa sanitasi penting bagi kesehatan dan kehidupan sehari-hari. LLTT berperan penting dalam menjaga lingkungan karena salah satu penyebab pencemaran lingkungan adalah tangki septik yang tidak kedap sehingga lumpur tinja dan air limbah domestik dapat merembes ke tanah dan sumber air,” pungkasnya.

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/