Aneh, Rumah Sakit Bireuen Ajukan Pinjaman ke Bank Menutupi Biaya Operasional
Penulis: Joniful Bahri
Menurut informasi, pinjaman tersebut dilakukan guna membiayai jasa medis dokter, perawat, serta tenaga lain di rumah sakit itu, dan pinjaman itu akan dilakukan dengan BRI, BNI serta Bank Mandiri.Pinjaman itu dibutuhkan, sebab klaim jasa medis dari penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yakni Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah terjadi tunggakan selama 3 bulan sebesar Rp 24 miliar.
Direktur RSUD Bireuen, Mukhtar kepada wartawan, Rabu (1/8/2018) menjelaskan, belum cairnya dana itu, tenaga medis di lingkungan rumah sakit mengeluhkan karena uang jasa dari JKN untuk bulan April hingga Juni belum terbayar.
“Kalau usulan pencairan dana jasa medis ke BPJS Kesehatan Kantor Perwakilan Bireuen telah diajukan setiap bulannya. Tapi hingga saat ini belum keluar. Akibatnya seluruh pengadaan berbagai kebutuhan, termasuk biaya operasional rumah sakit dan jasa para medis mengalami kendala,” katanya.
Disamping jasa medis belum dibayar, untuk biaya operasional lainnya juga terkendala, termasuk pengadaan bahan habis pakai yang selama ini dilakukan di rumah sakit.
Dijelaskan Muhktar, hingga saat ini jasa medis yang belum dibayar BPJS untuk setiap bulan rata-rata Rp8 miliar. Lalu untul klaim 3 bulan diperkirakan mencapai Rp24 miliar lebih.
“Dana itu belum termasuk data usulan bulan Juli ini. Hal ini memang belum diajukan. Tetapi masalah keuangan di rumah sakit Bireuen ini telah kita sampaikan ke Bupati Bireuen untuk dilakukan pengajuan peminjaman biaya operasionalnya,” terangnya.
Untuk persoalan ini, tambah Muhktar pihaknya telah ada perjanjian atau kerja sama (MoU) dengan perbankan, terkait pinjaman sementara untuk menutupi kebutuhan rumah sakit.
“Seluruh pinjaman tersebut nantinya akan ditutupi dengan adanya pencairan dana jasa JKN dari BPJS. Sejauh ini jasa JKN itu tak hanya terkendala di Bireuen, tapi hampir seluruh rumah sakit di Aceh,” sebutnya.***