Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
12 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
7 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
7 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
12 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Diresmikan 'Pak De' dengan Menelan Anggaran Rp12,5 Triliun, LRT Palembang Kok Mogok Terus?

Diresmikan Pak De dengan Menelan Anggaran Rp12,5 Triliun, LRT Palembang Kok Mogok Terus?
Ilustrasi.
Rabu, 15 Agustus 2018 23:16 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Setelah LRT (Ligth Rail Transit) di Palembang diresmikan oleh 'Pak de' sebutan untuk Presiden Jokowi, ternyata tidak sesuai dengan keinginan masyarakat.

Beberapa kali LRT Palembang mengecewakan penumpang karena selalu mogok. Padahal peresmian sebuah proyek, menandai dimulainya penggunaan proyek LRT tersebut.

Namun faktanya, Proyek LRT bukannya lancar digunakan publik, malahan mengalami beberapa kali mogok.

Kejadian ini menimbukan pertanyaan dan adanya dugaan atau tanda tanda kejanggalan yang tak bisa disembunyikan oleh pihak kementerian perhubungan.

Dugaan kejanggalan tersebut, bisa dilihat dari Nilai Investasi pembangunan LRT Sumatera Selatan, yang dimulai dari Stasiun Bandara Internasional sultan Mahmud Badaruddin II hingga Jakabaring sport City. Dimana proyek itu telah menelan biaya sebesar Rp12.5 triliun.

Jika dilalkulasikan, setiap satu Kilometer pembangunan LRT sepanjang 23.4 KM, bisa menghabiskan anggaran antara USD.37 sampai 40 juta, atau sekitar Rp520 miliar.

Dan hal ini, tentunya dinillai terlalu mahal dan cenderung ada dugaan mark up kalau biasanya hanya sekitar 8 juta Dollar per KM. Maka dari persoalan ini,  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus melakukan penyelidikan.

Kepada GoNews.co, Untuk Itu, Direktur CBA (Center For Budget Analysis) Ucok Sky Khadafi, meminta kepada KPK untuk segera melakukan pemanggilan kepada Menteri perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan pihak Waskita Karya.

"Pemanggilan ini dalam rangka untuk pemeriksaan bukan saja, pembangunan jalan rel kereta api, tapi juga memeriksa kereta api yang mogok, apakah Kereta api tersebut barang baru atau rongsokkan," ujarnya, Rabu (15/8/2018).

"Kami minta kepada KPK, jangan hanya fokus Operasi tangkap tangan kepala daerah saja. Tapi juga harus fokus kepada kementerian yang menangani pembangunan Infrastruktur Jokowi," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/