Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
24 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
13 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
13 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  Umum

Ternyata 4 Alasan Ini yang Membuat Ustaz Abdul Somad Menolak Tawaran Cawapres

Ternyata 4 Alasan Ini yang Membuat Ustaz Abdul Somad Menolak Tawaran Cawapres
Ustaz Abdul Somad saat memberikan tausyiah di Aceh Utara.
Minggu, 19 Agustus 2018 12:52 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
ACEH UTARA - Setelah namanya direkomendasikan melalui ijtima' ulama sebagai bakal calon Wakil Presiden RI, Ustadz Abdul Somad Batubara terus didorong untuk menjadi bakal calon Wakil Presiden RI mendampingi bakal calon Presiden RI, Prabowo Subianto Djojohadikusumo.

Ustadz Somad sebelumnya menyatakan menolak untuk dicalonkan sebagai Cawapres RI setelah namanya direkomendasikan ulama. Atas penolakan tersebut, Prabowo pun mengambil keputusan memilih Cawapresnya Sandiaga Uno.

Saat berceramah di Lapangan Komplek AAF Asean Krueng Geukueh, Aceh Utara, Minggu (19/8/2018), Ustadz Somad memberbrkan alasanya menolak menerima tawaran menjadi bakal Cawapres RI mendampingi Prabowo.

Kepada GoNews.co, Ustaz Somad memutuskan tidak menerima tawaran cawapres karena dirinya akan tetap menjadi ustadz hingga akhir hayat.

"Jadi ada yang perlu diluruskan, banyak video saya sengaja dibuat viral oleh sejumlah masyarakat. Dimana dalam ceramah itu saya mengatakan, sudah saatnya ulama mengambil peran dalam politik dan pemerintahan, melalui amanah yang diberikan, bisa mengambil keputusan dengan membuat perda syariah dan lain-lain. Itu posisinya bukan untuk saya. Kenapa? Karena saya penceramah bukan yang terlibat politik praktis," ujarnya.

Kemudian kata Ustaz Abdul Somad, ceramah tersebut ditunjukkan kepada para ahli agama atau ulama yang memang terjun langsung ke politik praktis.

"Jadi sekali lagi saya bukan orang yang terjun politik praktis. Saya hanya menyampaikan, bahwa umat islam wajib hukumnya memilih pemimpin. Dan dalam cerita ceramah itu, saya menyampaikan kriteria pemimpin seperti apa yang harus dipilih umat Islam. Jadi kalau ada yang bilang, kenapa ketika diberikan amanah malah menolak, ya karena saya tetap Ustaz bukan politisi," paparnya.

Selain itu, kata Ustaz Somad, ia menolak ajakan Prabowo sebagai cawapres karena empat alasan. Yang pertama kata dia, karena dirinya bukan sosok yang tegas.

Dia sendiri merasa tidak mempunyai sikap tersebut. Ini dapat dilihat jika ada yang mengundang untuk berdakwah dia selalu menyanggupi untuk hadir.

"Yang paling mengetahui diri kita, kita sendiri. Kami senang sekali dengan ustaz tegas berapi-api saat ceramah, tapi setelah turun dari mimbar dia amat sangat lembut dan lunak, susah untuk mengatakan tidak."

"Dalam politik kita tidak bisa bilang tidak. Saya pribadi kepada jemaah itu susah mengatakan tidak, maka masjid mana iya, iya, iya. Kalau itu dibawa ke dunia politik wah bisa kacau. Saya bisa iyakan semuanya, iya iya itu bahaya sekali itu salah satu contoh kecil," kata Ustaz Somad. "Saya orangnya terlalu mudah, tak sampai hati melihatnya. Kalau dalam dunia pendidikan baik, tapi kalau dunia politik tidak bisa harus ada ketegasan," sambungnya. 

Yang kedua kata dia, Popularitas di media sosial tidak bisa jadi ukuran. Banyak yang menginginkan Ustaz Somad maju sebagai cawapres karena memiliki popularitas, khususnya di kalangan umat Islam.

Ini bisa dilihat di media sosial saja ceramah Ustaz Somad bisa ditonton jutaan orang. Tapi menurut dia, populer di media sosial tidak bisa jadi ukuran dirinya dengan mudah menjadi cawapres."Siapa yang paling banyak dicari di internet. itu tidak bisa dijadikan standar. Saya sendiri sudah cek, yang paling banyak Ustaz Abdul Somad, tapi masih dikalahkan Nisa Sabyan. Itu enggak bisa dijadikan standar," jelasnya.

Selanjutnya alasannya adalah ingin netral. Walau tidak masuk dunia politik, Ustaz Somad berpesan kepada capres dan cawapres harus memperjuangkan Islam, kemudian menjadi pemimpin yang adil dan amanah.

"Saya selalu bersama kelompok yang memperjuangkan Islam yang pro pada ulama ada masanya saya tidak berpihak. Lalu, masalah dukung-mendukung support ke depan sampai hari ini saat ceramah tidak pernah menyebut nama, tidak pernah menyebut partai, tidak pernah menyebut nomor, menyebut warna kita hanya berceritakan tentang umum, pilih-lah pemimpin yang sayang ulama, pilih pemimpin yang amanah, pilih pemimpin yang adil," ujarnya.

Dan yang terakhir adalah, UAS ingin fokus menjadi pendidik dan penceramah. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/