Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
24 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
2
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
6 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
3
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
6 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
6 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
6 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
5 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Home  /  Berita  /  Riau

Tualang Terbanyak Hewan Kurban di Siak, Angkanya Mencapai 565 Ekor

Tualang Terbanyak Hewan Kurban di Siak, Angkanya Mencapai 565 Ekor
Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak, Susilawaty.
Selasa, 21 Agustus 2018 19:41 WIB
Penulis: Ira Widana
SIAK - Data dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Siak menyebutkan kebutuhan hewan kurban untuk Kecamatan Tualang paling tinggi dari Kecamatan lainnya di Siak, Provinsi Riau. Angkanya mencapai 565 ekor hewan kurban, diantaranya sapi 472, kerbau 18 dan kamning 75 ekor.

Kepala Dinsnakkan Siak, drh.Susilawati kepada GoRiau mengatakan, jumlah hewan kurban di kabupaten Siak mengalami peningkatan untuk hari raya Idul Adha 2018 ini.

"Dari data sementara kita itu, Kecamatan Tualang terbanyak hewan kurbannya. Setelah itu baru Kecamatan Kandis dengan jumlah 349 ekor sapi dan kambing. Secara total hewan kurban di Kabupaten Siak pertanggal 21 Agustus 2018 itu berjumlah 2.386 ekor," kata Sulilawaty.

Jika dibandingkan tahun lalu, kecenderungan peningkatan hewan kurban pada tahun ini sebesar 25 persen. Sementara tahun 2016 lalu mengalami penurunan dibanding tahun 2015.

Untuk memastikan hewan kurban layak dikonsumsi, Susilawati juga menyebar tim pemeriksaan hewan kurban. Pemeriksaan hewan kurban ini dilaksanakan hingga pada hari H sebelum penyembelihan. "Kami juga melakukan pemeriksaan post mortum, atau setelah penyembelihan hewan," kata dia.

Ia menjelaskan, pemeriksaan ante mortum dilakukan untuk mengamati kondisi fisik hewan apakah layak untuk dikurbankan atau tidak. Jika ditemui tanda-tanda atau gejala klinis yang mengindikasikan pada penyakit menular, timnya akan menyampaikan kepada panitia kurban.

"Kami tentu merekomendasikan agar hewan yang mengalami penyakit menular itu tidak disembelih. Apakah sudah cukup umur untuk dikurbankan, itu dengan cara mengamati pertumbuhan gigi seri hewan," kata dia lagi.

Jumlah tim yang disebar, untuk masing-masing kecamatan dibagi sesuai jumlah dokter hewan. Minimal ada 2 sampai 4 tim yang berjalan. Bahkan, Susilawati sendiri juga ikut turun melakukan pemeriksaan.

"Karena jumlah personil kai sangat terbatas, maka saya sendiri ikut turun memeriksa. Petugas dinas yang berback ground peternakan kita turunkan utk membantu petugas kesehatan hewan melakukan pemeriksaan," kata dia.***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/