Tiga Jalur Binaan Kejari Kuansing akan Berlaga di Tepian Narosa
Penulis: Wirman Susandi
Menurut Kajari Kuansing Hari Wibowo, SH, MH, pacu jalur merupakan satu-satunya kebudayaan di Indonesia dan hanya ada di Kuansing.
"Karena itu, kita sebagai bagian dari masyarakat Kuansing bertanggungjawab untuk kelestarian budaya yang sudah berumur ratusan tahun ini," ujar Hari melalui Kasi Intel Revendra, SH kepada GoRiau.com, Senin (27/8/2018) siang di Telukkuantan.
Berpartisipasinya Kejari Kuansing dalam melestarikan budaya pacu jalur bukan kali ini saja. Menurut Revendra, dalam tiga tahun terakhir sudah banyak jalur yang dibina Kejari Kuansing.
"Selain melestarikan budaya pacu jalur, ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk mengenalkan hukum kepada masyarakat," ujar Revendra.
"Jadi, sasarannya adalah pacu jalur tetap lestari, masyarakat mengenal hukum dan bisa menjauhi hukuman," tambah Revendra menegaskan.
Adapun tiga jalur yang dibina Kejari Kuansing yakni Linggar Jati Adhyaksa Kuansing, Marangin Montiak Tuah Lipai Adhyaksa Kuansing dan Sijontiak Lawuik Pulau Tanamo Adhyaksa Kuansing.
"Mudah-mudahan jalur andalan kita ini mendulang prestasi pada ajang pacu jalur di Tepian Narosa besok," harap Revendra.
Seperti diketahui, iven pacu jalur akan dimulai pada 29 Agustus sampai 1 September 2018 di Tepian Narosa Telukkuantan. Sampai saat ini, sudah lebih 150 jalur yang mendaftar ke panitia ***