Hal ini diungkapkannya saat memimpin rapat singkronisasi penyelengara pemerintah daerah kabupaten Siak dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) kabupaten Siak, di aula pertemuan Kantor Bupati Siak Kamis, (13/09/2018).
Salah satu indikator yang paling mendasar dari keberhasilan dan kualitas pelaksanaan penyelenggaraan pemilu yang demokratis adalah adanya keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses berjalannya tahapan-tahapan pemilu, khususnya dalam hal pengawasan atau pemantauan proses pemilu.
Untuk di butuhkan peran serta semua pihak dalam menyukseskan kontestasi Pilpres dan Pileg akan datang. "Keberhasilan pesta demokrasi di tandai semakin meningkatnya angka pemilih, maka kita diangap telah berhasil mensosialisasikan pemilu kepada masyarakat," kata Syamsuar.
Syamsuar menjelaskan, tahun depan kita dihadapkan dengan lima pemilu yang ikuti pertama pemilihan presiden, kedua pemilihan DPD, ketiga DPR, ke empat DPRD Provinsi, dan yang kelima pemilihan DPRD Kabupaten, yang kesemuannya ini, tidak hanya tanggung jawab KPU saja, namun tugas kita bersama untuk menyukseskannya.
Dirinya berharap untuk Kabupaten Siak tidak ditemukan daftar pemilih ganda, bagaimana kita berusaha pemilu ini persoalan DPT ganda tidak terjadi.
Dengan Keterbatasan KPUD diharapkan para camat dan pengulu agar segera mensosialisasikan tahapan pelaksanaan pemilu serta mengajak kepada semua masyarakat mengunakan hak pilihnya.
Namun yang paling penting adalah dalam menghadapi pemilihan presiden ini adalah khususunya kepada camat, penghulu beserta lurah dapat menjaga suasana yang kondusif di tengah-tengah masyarakat, juga suasana yang menyejukan.
"Camat dan penghulu itu ujung tombak, mereka lah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat saya mengharapkan di samping mensosialisasikan pemilu ini, para camat hendaknya menyampaikan, yang pertama masyarakat jangan terpancing oleh isu isu yang tidak bertangung jawab yang dapat memecah belah, kemudian memperhatikan media sosial, jangan berita di mensos terlalu di percaya, yang dapat menimbulkan keresahan,"ungkap Syamsuar.
Semakin bagus partisipasi pemilih maka kita diangap telah berhasil mensosialisasikan pemilu, karna itu atas keterbatasan KPUD termasuk PPK kecamatan tidak salah para camat, lurah dan penghulu untuk membantu mensosialisasikan tahapan pemilu ini. Sekaligus juga mengajak masyarakat agar berpartisipasi datang ke TPS untuk mengunakan hak memilih,"pungkas Syamsuar.
Sementara itu Ketua KPUD Kabupaten Siak Sariman mengatakan, pelaksanan pemilihan presiden dan pemilihan Legilatif (Pileg) yang akan di laksanakan pada tanggal 17 April 2019 mendatang. Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) kabupaten Siak berjumlah 269.427 jiwa yang terdiri dari laki laki berjumlah 138.570 Jiwa sedangkan perempuan berjumlah 130.857 jiwa.
Sedangkan untuk TPS se kabupaten Siak sebanyak 1.244 sementara itu sariman melaporkan angka partisipasi pemilih dapat pada pileg tahun 2014 sebanyak 70,10 persen, Pilpres tahun 2014 sebanyak 64,30 persen, pemilihan Bupati tahun 2015 sebanyak 58,86 persen terjadi penurunan, namun pada Pemilihan Gubenur tahun 2018 lalu terjadi peningkatan partisipasi jumlah pemilih sebanyak 61 persen.
Sedangkan Caleg DPRD Kabupaten Siak yang akan mengikuti pemilu pada 2019 mendatang berjumlah 528 orang, mereka akan memperebutkan 40 kursi DPRD Siak terbagi di 4 (dapil) daerah pemilihan.
Dari pertemuan yang berlangsung selama sehari penuh, membahas berbagai persoalan yang penting, diantaranya permasalahan tebtang daftar pemilih di perbatasan, pembebasan tanah wakaf, pembangunan MFO di kawasan Tanjung Buton dimana lahan milik pemkab Siak diklaim salah seorang warga, serta pelaksanana Tour de Siak tahun 2018.***
