Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
2
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
20 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
3
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
20 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
4
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
19 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
5
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
17 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
6
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Usulan Debat Capres Pakai Bahasa Inggris, Dirkam Jokowi: Bukti Nasionalisme Mereka Setipis Kartu ATM

Usulan Debat Capres Pakai Bahasa Inggris, Dirkam Jokowi: Bukti Nasionalisme Mereka Setipis Kartu ATM
Jum'at, 14 September 2018 14:52 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Usulan debat Capres dan Cawapres dengan menggunakan bahasa Inggris menjadi topik hangat. BahkanDirektur Kampanye Pemenangan Jokowi-KH Ma'aruf Amin, Benny Rhamdani juga turut angkat bicara.

Menurut Benny, usulan koalisi partai politik pengusung bakal capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tersebut tidak substansial.

Usul itu kata dia, juga dinilai hanya bagian ekspresi sikap panik dan hilang akal tim Prabowo-Sandi untuk memenangkan Pilpres 2019.

"Dalam UU dan PKPU tidak ada persyaratan debat Capres harus menggunakan bahasa inggris," tegas Benny, Jumat (14/9/2018).

Politisi Hanura ini juga menegaskan, jika tawaran itu dimaksudkan untuk membentuk opini seolah-olah Pak Jokowi tidak tahu bahasa inggris, tentu itu salah besar.

"Karena sudah banyak bukti, dalam beberapa kegiatan di forum internasional, Pak Jokowi selalu berbicara dengan menggunakam bahasa inggris," tandasnya.

"Mereka ini benar-benar munafik, selalu teriak anti asing, tapi untuk Pilpres Indonesia, mereka lebih membanggakan bahasa asing daripada bahasa nasional. Ini bukti nasionalisme mereka setipis Kartu ATM. Ini juga cara berpikir yg benar-benar keblinger," tegas Benny.

Bahkan kata dia, kalau nanti umat islam atau para ulama mengajukan syarat agar Capres bisa jadi Imam Sholat dan mengaji, Benny menduga mereka akan bingung sendiri.

Untuk itu, Benny menyarankan agar tim pemenangan Prabowo-Sandi mengikuti cara berpikir dan gaya politik Tim Pemenangan Jokowi-KH.Ma'ruf Amin, yang menjadikan Pesta Demokrasi sebagai media pendidikan politik Rakyat yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan.

"Bukan dijadikan sebagai media yang akan membentuk cara berpikir rakyat yang konyol dan keblinger. Maka sebaiknya, kedepankan adu gagasan dan program kerja yang bisa menjawab tantangan bangsa kedepan," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/