Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
7 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
8 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
2 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
2 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Fahri Hamzah: Debat Adalah Metode Kampanye untuk Membuktikan Kualitas Capres

Fahri Hamzah: Debat Adalah Metode Kampanye untuk Membuktikan Kualitas Capres
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.
Sabtu, 15 September 2018 12:18 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, debat calonpr sideb (capres) adalah metode kampanye yang paling memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mengetahui kualitas dan kapasitas orang yang akan memimpinnya. Karena itu, lebih baik kalau intensitas debatnya diperbanyak dari daerah-daerah dengan waktu kampanye enam sampai tujuh bulan ini.

"Setidaknya, semua pulau-pulau besar terwakili dengan adanya debat. Misal di Papua, di Sumatera (mungkin bisa dua kali), di Jawa (bisa dua kali), di Kalimantan, di Bali dan Nusa Tenggara atau Sunda Kecil, di Maluku," kata Fahri lewan pesan singkatnya yang diterima wartawan, Sabtu (15/9/2018).

Fahri menyampaikan ini, terkait adanya polemik soal perlu tidaknya para kandidat capres yang akan bertarung pada Pilpres 2019, menggunakan bahasa Inggris saat melakukan debat nanti.

Melanjutkan pernyataannya, politisj dari PKS itu berpendapat, kalau misalnya sekali-sekali di dalamnya ada percakapan dengan bahasa asing, tidak masalah. Sebab, penggunaan bahasa asing itu, tidak terlalu penting dan tidak harus khusus.

"Saya kira tak ada masalah. Yang penting dari semua itu adalah ketetlibatan rakyat untuk mengetahui secara lebih luas kemampuan daripada kandidat itu, jauh lebih penting dari pada yang lain-lain. Dan itu yang harus difasilitasi oleh KPU," ucap Fahri.

Sebab menurut Fahri, terpenting dalam debat itu tema-tema yang dalam dan specific, supaya menjelaskan kepada rakyat semuanya, apakah pemimpin ini ngerti nasib rakyatnya di daerah-daerah itu secara lebih detail. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/