Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
13 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
13 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
7 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
8 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
5 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kominfo Ungkap Peranan Media Mainstream dalam Menangkal Hoaks

Kominfo Ungkap Peranan Media Mainstream dalam Menangkal Hoaks
Diskusi media Center Forum Wartawan Polri. (Karundeng)
Jum'at, 19 Oktober 2018 20:51 WIB
Penulis: C. Karundeng
JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ferdinandus Setu mengungkapkan tentang pentingnya peranan media mainstream sebagai pilar keempat dalam tatanan demokrasi di Indonesia.

"Yang jelas media, baik itu media cetak, media elektronik, TV dan radio, itu dalam konstelasi demokrasi, merupakan pilar demokrasi keempat, artinya betapa pentingnya media dalam tatanan demokrasi kita," kata Ferdinandus di sela-sela diskusi publik bertajuk 'Tahun Politik, Media Menangkal Hoaks dan Fitnah' yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018).

Media mainstream, lanjut Ferdinandus, juga menjadi acuan ditengah maraknya kasus hoaks yang tersebar lewat media sosial (medsos) di tahun-tahun politik ini.

"Bahwa hari-hari ini, bahwa zaman ini media sosial tumbuh begitu pesat bahkan kadang-kadang, seakan-akan mengalahkan media mainstream, tapi kita pastikan bahwa media sosial itu akan berlalu," ujarnya.

"Artinya, media cetak dan media elektronik yang adalah media mainstream, justru harusnya menjadi acuan, menjadi rujukan utama jika terjadi masalah atau kemungkinan adanya hoaks," sambung Ferdinandus.

Karenanya, ia menegaskan, dalam menangkal informasi hoaks, media mainstream haruslah terdepan untuk menyampaikan kepada publik bahwa informasi yang beredar adalah kabar bohong.

"Jadi media mainstream fungsinya adalah media untuk menjadi rujukan jika sebuah informasi itu adalah hoaks atau fakta," jelas Ferdinandus. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/