Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
21 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
21 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
20 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
21 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ini 3 Cara Lawan Hoaks Menurut Kominfo

Ini 3 Cara Lawan Hoaks Menurut Kominfo
Jum'at, 19 Oktober 2018 20:53 WIB
Penulis: C. Karundeng
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memiliki tiga cara pendekatan dalam melawan kabar bohong atau hoaks yang tersebar di media sosial.

"Pertama, adalah pendekatan hukum. Kita punya Undang-undang ITE Nomor 11 Tahun 2008 yang ancaman pidana bagi para pelaku hoaks itu selama 6 tahun dan denda (Rp) 1 miliar," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Humas Kominfo Ferdinandus Setu di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018).

Kedua, adalah pendekatan teknologi informasi. Dalam hal ini Ferdinandus menyebut, Kominfo memiliki mesin pengais (crawling) konten negatif sebagai langkah untuk menangkal konten-konten negatif di internet.

"Kita punya mesin crawling, mengais konten-konten di internet. Ketika ada konten yang kemungkinan hoaks, itu kemudian diverifikasi oleh 70 orang verifikator kita yang bekerja selama 24 jam setiap harinya tanpa henti," ungkapnya.

Pendekatan terakhir adalah pendekatan literasi digital. Dimana Kominfo membuat Gerakan Nasional Literasi Digital #SiBerkreasi. Gerakan ini merupakan bentuk kerja sama dari sejumlah pihak yang menaruh perhatian pada upaya melawan penyebaran konten negatif di internet.

"Kami punya Gerakan Nasional Siberkreasi yang bekerja sama dengan 90 lebih dari institusi, kementerian, lembaga perguruan tinggi negeri dan BUMN untuk selalu mengkampanyekan betapa saring sebelum sharing, think before posting," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/