Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
14 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
13 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
14 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
15 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
13 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tragedi Lion Air JT - 610, CBA: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi harus Mundur

Tragedi Lion Air JT - 610, CBA: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi harus Mundur
Ilustrasi.
Jum'at, 02 November 2018 23:21 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Tradegi jatuhnya pesawat Lion Air JT - 610 mengundang berbagai macam reaksi.

Bahkan para penumpang pesawat Lion Air berjumlah189 yang terdiri dari dua pilot, 5 awak kabin, dan 181 orang dalam pesawat Lion Air tersebut belum seluruhnya ditemukan.

Direktur CBA (Center For Budget Analysis), Ucok Sky Khadafi juga menmukan kejanggalan dalam tragedi Lion Air JT - 610 itu.

Terlebih lagi, ketika Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah membebastugaskan Muhammad Asif dari Direktur Teknis Lion Air.

"Seharusnya yang dilakukan pemerintah atau Kementerian Perhubungan yang pertama bukan menyalahkan pihak perusahaan Lion air dengan membebastugas Direktur Teknis. Tetapi  seharusnya Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi yang mengundurkan diri," ujar Ucok kepada GoNews.co, Jumat (2/11/2018).

Alasanya kata Ucok, Menhub harusnya malu atas tragedi yang menimpa Lion Air tersebut. "Tiru pejabat negara atau setingkat menteri seperti  di negara Jepang, kalau terjadi tragedi kecelakaan mereka langsung mengundurkan diri karena punya rasa malu," tegasnya.

Karena tidak punya rasa malu dan tetap mempertahankan jabatan sebagai menteri perhubungan kata Ucok, ini akibat pemerintah tidak pernah menghormati para korban tragedi-tragedi transportasi khusunya pada era Menteri Perhubungannya budi Karya Sumadi. 

Ia mencontohkan, seperti tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba yang mengakibatkan sekitar 193 orang hilang. "Kemudian, tragedi Kapal Motor Penumpang (KMP) Bandeng tujuan Tobelo Halmahera utara-Bitung, Sulawesi Utara. KM Lestari Maju yang tenggelam di perairan Selayar, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan yang mengakibatkan12 orang meninggal," tandasnya.

"Dengan banyak korban atas tragedi di moda angkutan udara dan laut, kami dari CBA (Center For Budget Analysis) meminta kepada  Presiden Jokowi harus peka atas tragedi tersebut," tukasnya.

Kepekaan seorang Presiden itu kata dia, akan terlihat ketika melakukan pemecatan terhadap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Untuk menghormati para korban, Jokowi harus pecat Menhub," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/