Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
14 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
9 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
9 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
14 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

4 Fakta Soal Fenomena Remaja Minum Air Rebusan Pembalut Sebagai Pengganti Narkoba

4 Fakta Soal Fenomena Remaja Minum Air Rebusan Pembalut Sebagai Pengganti Narkoba
Kamis, 08 November 2018 15:46 WIB
JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Tengah mengungkapkan adanya fenomena baru. Yaitu adanya fenomena remaja yang mengonsumsi air rebusan pembalut untuk mendapatkan efek fly.

Berikut sederet fakta terkait fenomena remaja yang minum air rebusan pembalut seperti dilansir GoNews.co dari Tribunews.

1. Pengganti narkoba

BNN mengungkapkan alasan para remaja meminum air rebusan pembalut sebagai pengganti narkotika. Mereka ingin merasakan sensasi setelah mengonsumsi narkoba.

Konsumsi air rebusan dinilai lebih murah ketimbang membeli narkotika yang dinilai mahal. "Jadi, pembalut bekas pakai itu direndam. Air rebusannya diminum," kata Kepala Bidang Pemberantasan BNN Jawa Tengah, AKBP Suprinarto.

2. Dilakukan remaja mayoritas umur 13-16 tahun

Suprinarto mengungkapkan, fenomena ini terjadi di berbagai daerah di Jawa Tengah. Kejadian ini ditemukan di Grobogan, Kudus, Pati, Rembang dan Kota Semarang bagian Timur. Mayoritas pengguna adalah anak remaja usia 13-16 tahun.

3. BNN belum bisa menindak

Terkait hal tersebut, Suprinarto mengaku, jika BNN belum bisa menindak. Pasalnya, tidak ada dasar hukumnya. Air rebusan juga dinilai belum termasuk dalam kategori zat-zat berbahaya atau terlarang.

4. Dinas Kesehatan akan segera cek

Mengetahui hal tersebut, Dinas Kesehatan Kota Semarang Jawa Tengah pun akan segera meneliti kandungan dari air rebusan pembalut. Tim akan diterjunkan untuk meneliti sejauh mana dampak buruknya bagi tubuh manusia. ''Kalau di lapangan seperti itu ya perlu ada tindakan pencegahan," ucap Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Semarang Sarwoko Oetomo.

Sarwoko mengaku telah mendengar kabar perilaku remaja yang mengonsumsi air di luar kewajaran tersebut.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Tribun Jateng
Kategori:Umum, GoNews Group, Peristiwa, Hukum, DKI Jakarta, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/