BNN Benarkan Rebusan Pembalut Berefek Nge-fly seperti Narkoba
"Seluruh instansi Pemda kami desak untuk terlibat, tidak hanya BNN, karena penanganannya harus komprehensif," kata Kepala Bidang Pemberantasan BNN Jawa Tengah, Ajun Komisaris Besar Polisi Suprinarto, seperti dilansir GoNews.co dari VIVA pada Kamis, 8 November 2018.
Keterlibatan pemerintah daerah, Suprinarto menjelaskan, penting karena mereka memiliki tugas pokok objek dalam kasus penyimpangan penggunaan pembalut bekas itu. BNN berperan memberikan rekomendasi atas temuan di lapangan.
Sebut saja perilaku menyimpang itu didominasi anak-anak jalanan, maka Dinas Sosial setempat harus langsung menangani. Dinas Kesehatan di tiap kabupaten/kota juga harus turun untuk meneliti dan memberikan rekomendasi terhadap bahayanya.
"Penggunanya kan anak jalanan. Nah, stakeholder (semua unsur pemerintah) yang menangani siapa di sana. Mereka harus gerak. Lalu untuk tahu kandungan zat-zatnya maka dinas apa yang menangani," katanya.
BNN juga telah merangkul psikolog untuk mengurai fenomena penyimpangan penggunaan pembalut bekas yang memberi efek memabukkan itu. Namun dukungan pemerintah daerah penting untuk memastikan masyarakat bisa hidup sehat dan jauh dari perilaku menyimpang.
"Secara faktual efeknya kan nge-fly (mabuk) seperti pengguna narkotika. Maka penanganan komprehensif semua pihak bisa berkoordinasi. Pemda harus melakukan langkah dan kepedulian. Masalah ini bukan masalah BNN saja, tapi masalah bangsa dan semua," ujar Suprinarto.***
Editor | : | Muslikhin Effendy |
Sumber | : | Viva.co.id |
Kategori | : | GoNews Group, Umum, Peristiwa, Hukum, DKI Jakarta |