Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
24 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
3
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
18 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
6
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
18 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Home  /  Berita  /  GoNews Group

BNN Benarkan Rebusan Pembalut Berefek Nge-fly seperti Narkoba

BNN Benarkan Rebusan Pembalut Berefek Nge-fly seperti Narkoba
Kamis, 08 November 2018 15:49 WIB
JAKARTA Badan Narkotika Nasional Jawa Tengah mendesak jajaran pemerintah daerah terlibat menangani temuan kasus mabuk pembalut bekas di kalangan remaja di provinsi itu. Apalagi kasus mabuk rebusan pembalut bekas didominasi kalangan anak-anak jalanan.

"Seluruh instansi Pemda kami desak untuk terlibat, tidak hanya BNN, karena penanganannya harus komprehensif," kata Kepala Bidang Pemberantasan BNN Jawa Tengah, Ajun Komisaris Besar Polisi Suprinarto, seperti dilansir GoNews.co dari VIVA pada Kamis, 8 November 2018.

Keterlibatan pemerintah daerah, Suprinarto menjelaskan, penting karena mereka memiliki tugas pokok objek dalam kasus penyimpangan penggunaan pembalut bekas itu. BNN berperan memberikan rekomendasi atas temuan di lapangan.

Sebut saja perilaku menyimpang itu didominasi anak-anak jalanan, maka Dinas Sosial setempat harus langsung menangani. Dinas Kesehatan di tiap kabupaten/kota juga harus turun untuk meneliti dan memberikan rekomendasi terhadap bahayanya.

"Penggunanya kan anak jalanan. Nah, stakeholder (semua unsur pemerintah) yang menangani siapa di sana. Mereka harus gerak. Lalu untuk tahu kandungan zat-zatnya maka dinas apa yang menangani," katanya.

BNN juga telah merangkul psikolog untuk mengurai fenomena penyimpangan penggunaan pembalut bekas yang memberi efek memabukkan itu. Namun dukungan pemerintah daerah penting untuk memastikan masyarakat bisa hidup sehat dan jauh dari perilaku menyimpang.

"Secara faktual efeknya kan nge-fly (mabuk) seperti pengguna narkotika. Maka penanganan komprehensif semua pihak bisa berkoordinasi. Pemda harus melakukan langkah dan kepedulian. Masalah ini bukan masalah BNN saja, tapi masalah bangsa dan semua," ujar Suprinarto.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Viva.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Hukum, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/