Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
24 menit yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
10 menit yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Longsor Kembali Menelan Korban, 3 Tewas di Negekeo NTT

Longsor Kembali Menelan Korban, 3 Tewas di Negekeo NTT
Senin, 12 November 2018 18:44 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Bencana longsor terus mengancam masyarakat seiring meningkatnya curah hujan. Pada tahun 2015-2017 longsor adalah bencana yang paling mematikan. Artinya bencana longsor adalah bencana yang paling banyak menimbulkan korban jiwa.

Jutaan masyarakat terpapar dari bahaya longsor dengan kemampuan mitigasi yang sangat minim. Itulah yang terjadi, saat hujan deras terjadi longsor dan akhirnya menimbulkan korban jiwa.

Menurut Informasi Kepala Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Bencana longsor kembali terjadi di Selalejo Timur Kecamatan Maponggo Kabupaten Negekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 12/11/2018 pukul 07.00 WITA.

"Hujan deras yang berlangsung sejak Minggu malam hingga Senin pagi telah menyebabkan longsor menimbun 5 unit rumah. Tiga orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor yaitu Paulus Loi (70), Paulina Makmuku (45) dan Damanus Labo (25). Sebanyak 5 KK atau 22 jiwa terdampak longsor," ujar Sutopo, Senin (12/11/2018).

Sementara itu kata dia, BPBD Kabupaten Nagekeo dan aparat setelah telah mengevakuasi korban. Bantuan disalurkan untuk korban terdampak.

"Pencarian korban longsor di Desa Sukamayu Mohili Kecamatan Gomo Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara yang terjadi pada 10/11/2018 pukul 08.45 WIB masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan," ujarnya.

Lanjut Sutio, dari 7 orang yang tertimbun longsor, satu orang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sedangkan enam orang diduga masih tertimbun longsor.

"Tim SAR gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, SKPD, relawan dan masyarakat masih melakukan pencarian. Kendala di lapangan adalah jalan yang berlumpur, berbatuan dan bergelombang menyulitkan akses ke lokasi kejadian. Areal longsoran juga luas dan tebal. Alat berat diperlukan untuk membantu mencari korban," tandasnya.

Masyarakat dan Pemda kata Sutopo, dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi longsor. Peta daerah rawan longsor dapat diunduh di website Badan Geologi. Beberapa tips menghadapi longsor dapat diunduh di website BNPB. "Hujan akan terus meningkat. Bahaya longsor juga akan meningkat," pungkas Sutopo Purwo Nugroho. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/