Pos Jaga Meranti Ambruk Saat Dibangun, Rencananya akan Dipindahkan ke Darat
Penulis: Safrizal
Pantauan di lapangan, pos jaga itu dibangun sekitar 4 meter dari tebing (arah le laut). Belum siap pekerjaan tersebut, pos jaga telah ambruk.
Menurut Kadis Perikanan, Ir Anwar Zainal, kestabilan tanah tidak menjamin untuk dibangun pos jaga di situ. Setelah ambruk, ia meminta pihak rekanan memindahkan pos jaga yang semula dibangun di laut, ke darat.
"Telah kita bicarakan dengan rekanan. Rencananya akan dipindah ke darat. Kontraktornya sudah bekerja dengan bagus dan bangunannya juga bagus," kata Anwar Zainal.
Diakuinya lagi, ambruknya pos jaga tak terlepas dari perencanaan. Anggaran yang digunakan membangun pos jaga lebih kurang Rp40 juta. Sehingga, untuk mengukur kekuatan bangunan hanya menggunakan perasaan.
"Pondasinya dibangun sekitar 2,5 meter pakai tapak. Mengukur kekuatan pakai perasaan, ternyata tanah (pantai-red) tak mampu mendukung beban seberat ini. Tanah ini juga labil, tak bisa dipedomani," ujarnya lagi.
Pembangunan pos jaga ini sepaket dengan rehab jembatan perikanan. Dikerjakan oleh CV Riau Utama dengan biaya Rp290.894.345.
Pos jaga akan memantau seluruh ikan yang masuk ke Meranti. Sebab, kedepannya bongkar muat ikan harus dari Pelabuhan Perikanan.
Di tempat terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Meranti, Darwin Susandy SHum, menegaskan, apapun yang dibangun di Kota Sagu harus kokoh. Terutama pada pondasi. Sebab, menurut Politisi PAN itu, megah saja tidak cukup kalau pondasi tak kuat. Bangunan akan mudah rusak dalam jangka pakai yang tak lama."Pondasinya paling utama, jangan hanya megah saja, apalagi di tepi pantai, di sana kan tanahnya lembek," kata Darwin, Senin (12/8/2018).
Lalu, kepada pihak rekanan atau kontraktor, baik besar maupun kecil, diminta harus menguasai teknis. Jangan pernah membangun di luar kajian, sebab bisa berdampak buruk. ***
Kategori | : | Peristiwa, Riau, GoNews Group |