Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
9 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
7 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
2 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
6 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
1 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pemprov Riau Belum Tertarik Terbitkan Obligasi

Pemprov Riau Belum Tertarik Terbitkan Obligasi
Kamis, 15 November 2018 17:30 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau belum tertarik untuk menerbitkan obligasi atau surat utang untuk menutupi kekurangan anggaran. Padahal, formulasi seperti ini sudah pernah diusulkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Riau.

Asisten II Setdaprov Riau, Masperi menegaskan, bahwa Pemprov Riau tidak bisa sembarangan menerbitkan obligasi.

"Harus ada peraturan daerah (Perda) dulu. Artinya jika ingin menutup defisit anggaran dengan cara seperti ini harus ada peraturannya," kata Masperi di Pekanbaru, Kamis (15/11/2018).

Mekanisme ini, kata Masperi, sudah diatur dalam PP Nomor 56 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan. Lain cerita jika kondisi defisit anggaran yang dialami Pemprov Riau saat ini sudah diprediksikan sejak awal tahun kemarin.

"Jadi semuanya harus terencana. Kecuali kita sudah bisa prediksikan di awal tahun. Kalau kondisi defisit saat ini terjadinya di pertengahan tahun anggaran berjalan. Jadi tidak ada solusi lagi selain efisiensi dan rasionalisasi," tandasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/