Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
22 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
19 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Harga Kelapa di Kuala Kampar Merosot Tajam, Petani Hanya Dapat Rp150 Per Butir

Harga Kelapa di Kuala Kampar Merosot Tajam, Petani Hanya Dapat Rp150 Per Butir
Kamis, 29 November 2018 08:50 WIB
Penulis: Farikhin
PANGKALAN KERINCI - Harga kelapa di Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan semakin merosot dalam beberapa bulan terakhir ini. Petani sentra produksi kelapa di Pelalawan tidak lagi bisa berharap banyak.

Harga jual kelapa pada bulan sebelumnya masih dikisaran Rp 750, kini hanya dihargai Rp 400 per butir.

''Sekarang malah Rp 400 per butirnya. Jauh sebelum bulan puasa harga semakin jatuh,” sebut Dedi, kepada GoRiau, Kamis (29/11/2018).

Ia menguraikan, dari harga jual kelapa sebesar Rp 400 per butir petani hanya dapat mengantongi Rp 150 per butir. Sebab masih ada pemotongan untuk biaya panen dan angkutan.

"Upah kopek (kupas, red) Rp 100, ongkos angkat kelapa ke gudang atau kapal Rp 150. Itupun masih tergantung jarak tempuh. Jadi jumlah bersih petani Rp 150," sebutnya.

Selama ini, petani kelapa di Kuala Kampar menjual hasil panennya ke Pulau Sambu. Dalam setahun, setidaknya petani bisa memanen antara 3 hingga 4 kali per tahun.

"Harga kelapa di Penyalai (Kuala Kampar, red) begitu. Hasil panen dari sini dibawa ke Guntung, PT Sambu, disana kapal ngantri 1 sampai 2 minggu untuk membongkar kelapa ke perusahaan," ungkap warga Kuala Kampar.

Sentra penghasil kelapa di Kuala Kampar ada beberapa desa, yakni Desa Sokoi, Sungai Mas, Tanjung Sum, Teluk Bakau, Teluk Beringin dan sebagian Kelurahan Teluk Dalam. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/