Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
24 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
2
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
24 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
3
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
6 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
5 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
5 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
6
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Olahraga
6 jam yang lalu
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

33 Anak Inhil Tercatat Menderita Thalasemia

33 Anak Inhil Tercatat Menderita Thalasemia
Yusuf dan Novita, kakak beradik yang menderita thalasemia saat menjalani pengobatan
Sabtu, 15 Desember 2018 22:43 WIB
TEMBILAHAN - Semakin hari Komunitas Donor Darah Inhil (KDDI) terus menemukan penderita thalasemia, khusunya anak-anak. Tercatat sudah 33 anak di Inhil yang menderita penyakit kelainan darah tersebut.

Ketua KDDI Inhil, Hendri Irawan menceritakan, umumnya para penderita penyakit yang diakibatkan oleh faktor genetika ini adalah kalangan menengah ke bawah.

"33 itu baru yang kita ketahui. Belum lagi yang lainnya yang tidak diketahui," ujarnya.

Yang memberatkan bagi para penderita penyakit ini dikatakannya adalah setiap bulan para penderitanya harus menjalani pengobatan di rumah sakit.

"Jadi penderita penyakit ini, setiap bulan itu harus melakukan transfusi. Jadi dalam satu bulan, mereka itu lebih kurang satu minggu di rumah sakit, itu rutin setiap bulan," jelasnya.

Meski ditanggung oleh BPJS, namun penderita penyakit ini yang umumnya adalah warga dari daerah dikatakannya harus mengeluarkan ongkos setiap bulan untuk biaya transportasi ke RSUD Puri Husada yang terletak di Tembilahan.

Belum lagi obat yang hanya bisa di dapat di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, karena dikatakannya untuk obat penyakit ini di RSUD Puri Husada sudah tidak ditanggung BPJS lagi.

"Saya juga tidak paham kenapa obat di sini tidak ditanggung BPJS lagi, jadi harus di ambil ke Pekanbaru. Untuk teansfusi darah setiap bulan saja umumnya penderita sudah kesulitan, bahkan ada pasien anak yang setiap bulan datang sendiri, karena jika di dampingi orangtua perlu dana trasportasi yang cukup mahal," lanjutnya.

Atas permasalahan ini, ia pun meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil untuk membantu para penderitanya, mengingat penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan penderitanya harus menjalani transfusi darah setiap bulan.

"Itulah kadang kita heran, kepada organisasi kemanusian seperti kita ini Pemkab terkesan pelit dengan anggaran, padahal organisasi lain begitu besar anggarannya. Padahal yang kami bantu ini orang-orang yang sangat membutuhkan," cetus pria yang akrab disapa Iwan ini. ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Riau, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/