Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
23 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
18 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
18 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
23 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
6
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
12 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wabup Sumbar: Bencana Bisa Terjadi di Mana Saja dan Kapan Saja, Jadi Tak Usahlah Bikin Perayaan Tahun Baru

Wabup Sumbar: Bencana Bisa Terjadi di Mana Saja dan Kapan Saja, Jadi Tak Usahlah Bikin Perayaan Tahun Baru
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit
Sabtu, 29 Desember 2018 21:56 WIB
PADANG - Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat telah menyampaikan kepada para kepala daerah kabupaten dan kota untuk mengeluarkan imbauan kepada masyarakat supaya tidak merayakan malam pergantian tahun.

Hal ini mengingat bencana yang mengepung sejumlah daerah di Indonesia, dan sudah seharusnya jadi pertimbangan masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan seperti pesta merayakan pergantian tahun.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mengatakan, terlepas dari persoalan bencana yang terus mengepung Indonesia, perayaan pergantian tahun baru bukanlah budaya Indonesia, apalagi di Sumatera Barat. Seperti memainkan kembang api dan meniup terompet di detik-detik pergantian tahun.

“Kita dari provinsi telah menyampaikan kepada kepala daerah di kabupaten dan kota. Untuk itu tidak perlulah merayakan pergantian tahun, karena ancaman bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Tapi jika tetap ingin tidak menghiraukan imbauan tersebut, terserahlah, ingin merayakan atau tidak pergantian tahun baru,” tegasnya, Sabtu (29/12/2018).

Menurutnya, perlu adanya imbauan tersebut, karena biasanya lokasi yang menjadi tren wisatawan atau pun masyarakat lokal untuk merayakan pergantian tahun berada di kawasan pantai. Terutama di Padang, ada di kawasan Wisata Pantai Padang, Pantai Air Manis Padang, dan ke arah Kabupaten Pesisir Selatan ada Wisata Pantai Carocok Painan. Kini yang lagi populer ada juga Wisata Mandeh.

Tidak hanya di kawasan pantai, di kawasan gunung juga turut jadi lokasi yang strategis. Selama ini, oleh para anak muda, untuk merayakan pergantian tahun baru, biasanya juga melakukan pendakian gunung-gunung yang tinggi. Padahal, melihat kondisi gunung di Sumatera Barat, ada Gunung Marapi yang pernah bergejolak, begitu juga Gunung Talang.

“Jadi saya berharap betul, cukup di rumah saya di malam pergantuan tahun baru. Duduk bersama keluarga. Jika pun ingin tetap bergadang hingga pergantian waktu antara 31 Desember 2018 - 1 Januari 2019, juga bisa di rumah sembari melakukan amal ibadah dan berdoa. Supaya di tahun mendatang Sumatera Barat aman dari ancaman bencana,” katanya.

Kekhawatiran dari Pemprov Sumatera Barat ini, karena mengingat daerah di Sumatera Barat juga disebut dengan daerah yang rawan terjadi bencana. Tidak hanya tsunami dan gempa dengan kekuatan yang besar diprediksi akan terjadi, Sumatera Barat juga sering dilanda banjir bandang, tanah longsor, dan bencana lainnya.

“Saya ada membaca hasil penelitian pihak LIPI bahwa dengan kondisi alam saat ini, apabila terjadi gempa dengan durasi 10 detik saja, mau pelan atau pun kuat guncangannya, harus segera melakukan evakuasi. Karena soal tanda-tanda tsunami air laut surut, tidak bisa lagi jadi patokan utama atau penentu terjadinya tsunami,” ujarnya.

Terkait adanya isu bencana yang terus mengepung sejumlah daerah di Indonesia, Nasrul meminta kepada masyarakat supaya tidak panik. Karena bagaimana pun juga persoalan terjadi atau tidaknya bencana di suatu daerah, adalah kehendak yang Maha Kuasa. Berbicara di Sumatea Barat, daerahnya memanglah gudang bencana.

“Sumatera Barat harus siap menghadapi bencana yang tejadi, karena daerah Sumatera Barat rawan bencana,” sebutnya.

Tidak hanya persoalan perayaan pergantian tahun yang menjadi kekhawatiran Kepala Daerah di Sumatera Barat. Akibat adanya ragam bencana itu, juga turut membuat khawatir kondisi kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat. Karena isu bencana diperkirakan dapat mempengaruhi keinginan wisatawan datang ke Sumatera Barat.

“Selaku masyarakat yang tinggal di Sumatera Barat seharusnya meredam informasi isu bencana itu. Supaya tidak berpengaruh terhadap pariwisata di Sumatera Barat. Intinya, sampai saat ini kondisi di Sumatera Barat dengan kondisi bencana yang terjadi di berbagai deerah, masih terbilang kondusif,” jelasnya. ***

Editor:arie rf
Sumber:cendananews.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/