Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
9 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
4 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
4 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
9 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Edy Mundur dari PSSI, Tapi Exco Asyik Rangkap Jabatan dan Atur Skor

Edy Mundur dari PSSI, Tapi Exco Asyik Rangkap Jabatan dan Atur Skor
Minggu, 20 Januari 2019 16:23 WIB
JAKARTA - Edy Rahmayadi out dari PSSI. Masalahnya belum tuntas di situ, sebab masih banyak anggota PSSI yang rangkap jabatan dan terlibat match fixing.

Edy mundur dari kursi ketua umum dalam Kongres PSSI di Sofitel, Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019) WITA. Ia meletakkan jabatannya saat persepakbolaan nasional masih dililit sejumlah masalah.

Tercatat, ada masalah laten yang masih belum tuntas sepeninggal Edy Rahmayadi. Pertama, adalah kekerasan pada suporter yang masih terus membuat nyawa bergelimpangan.

Sejak menjabat sebagai ketua umum pada 10 November 2016 hingga mundur hari ini, seperti dirangkum Save Our Soccer (SOS), perkumpulan pecinta sepakbola Indonesia, sebanyak 22 nyawa suporter melayang di era kepemimpinan Edy.

Terakhir dan tentu yang masih jelas diingatan adalah tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila. Haringga meninggal usai dikeroyok sejumlah oknum pendukung Persib Bandung. Sejauh ini, belum ada upaya dari PSSI untuk menjamin kasus tersebut terulang di masa mendatang.

Yang kedua, masalah rangkap jabatan. Meski FIFA sudah jelas melarang para pengurus sepakbola rangkap jabatan, nyatanya federasi sepakbola Indonesia masih kerap melanggarnya.

Mereka yang di antaranya rangkap jabatan adalah para anggota Exco. Sebut sajaIwan Budianto, kepala Staf Ketum PSSI yang juga CEO Arema FC, Pieter Tanuri Exco PSSI yang juga CEO Bali United, hingga Joko Driyono sebagai Wakil Ketua Umum yang punya saham mayoritas di Persija Jakarta.

Bahkan, kini, Jokdri menjadi pelaksana tugas ketum PSSI menggantikan Edy Rahmayadi untuk sementara. Edy juga merangkap jabatan, sebagai ketua umum PSSI sekaligus pembina PSMS Medan. Belum lagi Edy juga merangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Di dalam internal komite eksekutif, juga terjadi tumpang tindih. satu anggota exco memiliki dua atau tiga jabatan lain dalam komite. Menjadi ketua satu komite, namun juga menjabat sebagai wakil di komite lain.

Kemudian, masalah pengaturan skor. Problem yang sudah ada sejak lama itu masih menggerogoti sepakbola Indonesia. Bukan Edy selaku ketua umum, namun beberapa anggota PSSI yang terlibat. Johar Lin Eng (Asprov Jawa Tengah), yang juga anggota exco PSSI, dan Dwi Irianto (Anggota Komdis PSSI) yang sudah diciduk kepolisian, serta Hidayat, yang kemudian mundur dari kursi Exco.

Masalah-masalah teknis yang gagal dikerjakan PSSI juga mencuat, seperti menyiapkan Timnas Indonesia di berbagai turnamen. Kasus pemutusan kontrak Luis Milla menjadi indikator federasi tidak serius menyiapkan Skuat Garuda. Timnas Indonesia pun gagal total di Piala AFF 2018.

Ketidakbecusan PSSI mengatasi persoalan-persoalan itu membuat masyarakat yang menelan imbasnya: harus gigit jari melihat Tim Garuda mengangkat trofi juara.

Edy menyadari telah gagal menjalankan tugas untuk mengangkat prestasi dan menyelesaikan problem itu. "Ini semua saya lakukan dalam kondisi sehat walafiat. Bertanggung jawab kalian. Saya mundur, karena saya bertanggung jawab," kata Edy dalam pidato pembukaan Kongres PSSI.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:detik.com
Kategori:DKI Jakarta, Olahraga, Pemerintahan, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/