Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
9 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
7 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
2 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
6 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
1 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pakar Komunikasi: Partisipasi Pemilih Millenial sangat Penting di Pemilu 2019

Pakar Komunikasi: Partisipasi Pemilih Millenial sangat Penting di Pemilu 2019
Diskusi 4 Pilar MPR di Media Center Parlemen. (GoNews.co)
Senin, 25 Februari 2019 18:24 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik Lely Arrianie menuturkan, partisipasi pemilih millenial sangat diharapkan dalam kontestasi pemilu 2019.

Hal ini diungkapkan Lely saat menjadi narasumber dalam diskusi Empat Pilar MPR 'Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat' di Gedung Nusantara III, Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Senin, (25/2/2019).

Untuk itu, Lely mendorong partai politik (parpol) peserta pemilu untuk sosialisasi langsung kepada masyarakat dan memberikan pendidikan politik, agar rakyat bisa memperjuangkan hak-hak mereka sebagai warga negara.

"Saya berharap semua warga negara memberikan hak suaranya dan tentukan pilihan mereka masing-masing," ujar Lely Arrianie.

Sementara itu, Anggota MPR RI, dari fraksi PKB, Daniel Djohan menjelaskan, pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) legislatif dan presiden yang akan dihelat pada 17 April 2019 mendatang adalah proses pemilu yang bakal melibatkan para milenial dan pemilih pemula.

Pasalnya kata Djohan, pemilu 2019 adalah pemilu yang berbeda. Bahkan sistem pemilu, pileg dan pilpres yang diselenggarakan secara serentak adalah pertama kalinya di Indonesia, dan hanya satu di dunia. Untuk itu ia meminta masyarakat menyambutnya dengan gembira

"Harus disambut gembira," ujarnya.

Masih kata Daniel Djohan, dalam negara demokrasi seperti Indonesia, pemilu merupakan salah satu bentuk syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh rakyat.

Guna mencapai pemilu yang jurdil kata dia, dibutuhkan peran partisipasi aktif dari masyarakat itu sendiri. "Karena setiap pemilu itu adalah momentum rakyat menentukan pemimpin terbaik untuk mereka," tandasnya.

Dalam konteks partisipasi masyarakat dalam pemilu kata dia, KPU semestinya melihat penetapan hari libur saat pencoblosan pada Rabu 17 April 2019.

Kenapa? Karena menurut Johan, hari tersebut tergolong hari kejepit nasional alias Harpitnas yang berada di antara tanggal merah dan akhir pekan.

"Jangan sampai masyarakat justru mengambil libur panjang, meskipun mau pemilu, tetapi karena ada libur, dia lebih memilih liburan, apalagi pemilih terbesar adalah kaum Millennial, inilah persoalan tersendiri yang harus dijawab oleh KPU," imbuhnya.

Mesti begitu, Djohan berharap pelaksanaan pemilu serentak pada 17 April mendatang dapat berjalan sesuai asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Sehingga hasil dari pemilu bisa melahirkan harapan-harapan yang lebih baik bagi masa depan demokrasi bangsa.

"Kita berharap pemimpin yang terpilih nanti, bisa membawa perubahan menuju Indonesia yang lebih sejahtera," pungkas Daniel Djohan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/