Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
22 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
16 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
17 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
21 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Pergerakan Politik Pemilu 2019-The Real Election

Kampanye Negatif terhadap Jokowi di Karawang, Bukti Jalur Putus-putus Parasit di BPN Prabowo

Kampanye Negatif terhadap Jokowi di Karawang, Bukti Jalur Putus-putus Parasit di BPN Prabowo
Selasa, 26 Februari 2019 19:35 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Pengamat Politik EII, Iskandarsyah menyatakan, peristiwa kampanye negatif Ibu-Ibu di Karawang terhadap Capres 01, Joko Widodo, menjadi bukti adanya parasit politik di tubuh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

"Jelas rakyat ini tetap jadi bemper dan eksekutor mereka-mereka. Begitu ramai & ditangani kepolisian ramai-ramai, semuanya buang badan, kerjaan siapa? Ya kelompok-kelompok yang tidak suka Pak Jokowi atau Pak Prabowo," kata Iskandarsyah dalam keterangan tertulis, Selasa (26/02/2019).

"Kelompok-kelompok yang tidak suka dengan Pancasila & UUD 1945," tukasnya.

Para elitz kata Iskandarsyah, "Harusnya bisa menganalisa itu. Saya sangat yakin mereka tahu itu semua tapi mereka pura-pura tidak tahu,".

Iskandarsyah pun berharap, masyarakat bisa segera meyadari pola-pola propaganda seperti itu. "Apalagi ketiga tersangka menggunakan simbol-simbol Islam (Berhijab),".

"Apa nggak semakin malu Islam ini? Memberi kesan Islam itu provokatif & suka memfitnah," tukas Iskandarsyah.

Ia meminta para pihak mencermati, ketika tersangka ditahan oleh kepolisian, satu pun pimpinan di kubu 02 menyatakan tidak kenal dan tidak tahu. "Lalu ibu2 itu punya inisiatif sendiri? Ya nggak mungkin lah, mereka cuma eksekutor kok!".

"Ini yang saya sampaikan bahwa di dalam 02 ada yang bergerak dengan jalur putus-putus agar ini terputus seblum sampai ke titik pelaku sebenarnya," tegas Iskandarsyah.

Oleh karenanya, kata Iskandarsyah, masyarakat harus lebih hati-hati dalam menerima informasi. "Jangan mudah percaya dengan simbol-simbol agama tetapi provokatif. Kalau sudah kejadian, satupun elit yg dibela, buang badan seolah tanpa kordinasi,".

Sebelumnya warga Karawang dibuat geger dengan video aksi sosialisasi berisi kampanye hitam terhadap Jokowi - Maruf yang viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, dua orang perempuan tersebut berbicara dalam bahasa sunda saat kampanye door to door. Diarahkan, bahwa Jokowi akan melarang azan dan membolehkan pernikahan sesama jenis jika menang Pilpres 2019.

"Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tiung. Awewe jeung awewe meunang kawin. Lalaki jeung lalaki meunang kawin," kata perempuan di video yang viral di medsos itu.

Dalam bahasa Indonesia, kampanye Ibu tersebut berarti; "Tidak akan ada lagi suara azan. Tidak akan ada lagi yang pakai kerudung. Perempuan dengan perempuan boleh menikah. Lelaki dengan lelaki boleh menikah,".

Polisi kemudian mengamankan 3 orang wanita terkait video viral sosialisasi 'Jokowi Menang Kawin Sejenis Sah' itu.

Ketiganya yakni ES warga Desa Wancimekar, Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang, IP warga Desa Wancimekar, Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang dan CW warga Telukjambe, Desa Sukaraja, Kabupaten Karawang. Mereka diamankan Minggu (24/2) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

"Masih dilakukan langkah dalam proses pemeriksaan, nanti akan kita sampaikan," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (25/2/2019).***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/