Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
10 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
4 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
4 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Lembaga Farmasi AL Dipercaya Sebagai Industri Farmasi Pengembangan OST-D

Lembaga Farmasi AL Dipercaya Sebagai Industri Farmasi Pengembangan OST-D
Minggu, 14 April 2019 00:53 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut (Lafial) Drs. Moch Kamal bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dipercaya sebagai industri farmasi yang bisa membantu mengembangkan produksi sediaan cairan Nanoemulsi Vitamin D, yang rencananya dinamai OST-D, agar menjadi contoh nyata produk penelitian Fakultas Farmasi UGM yang memberikan manfaat bagi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut (Kadiskesal) Laksamana Pertama TNI dr. Nalendra, SpB, SpBTKV (K), saat membuka Workshop di Lafial, Bendungan Hilir, Jakpus, baru-baru ini.

Dalam Workshop yang dilaksanakan selama 2 hari mulai 11 sampai dengan 12 April 2019 itu, berhasil disepakati bahwa akan dilaksanakan trial produksi (scaling up) produk Nano emulsi Vitamin D pada 7-8 Mei 2019 mendatang.

Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerahasiaan (NDA). Protokol trial produksi sendiri disepakati akan dibuat secara korespondensi atau melalui media grup WA.

Setelah tahap scaling up ini dilalui, diharapkan dapat segera dilanjutkan ke tahap registrasi atas nama Lafial yang bertindak selaku industri farmasi pendaftar. "Kita berharap proses register OST-D bisa lebih cepat dari biasanya, mengingat data analisis dan data uji stabilitas sudah dipenuhi. Yang lama dalam proses registrasi produk Lafial selama ini adalah karena harus menunggu lengkap data uji stabilitas", ujar Kadiskesal.

Sementara itu, menurut Prof. dr. Madarina, SpA (K) dari FK UGM saat menyampaikan paparannya dalam Workshop tersebut, menyatakan bahwa kebanyakan orang kurang peduli pada bahaya kekurangan Vitamin D, di era gaya hidup mager (malas gerak) kurang paparan sinar matahari, ditambah lagi bila fungsi ginjal melemah, atau konsumsi makanan bervitamin D yang berkurang. Padahal banyak penyakit akibat rendahnya kadar (defisiensi) Vitamin D ini. Pada orang dewasa dapat menyebabkan tulang lunak (osteomalasia), termasuk nyeri tulang dan kelemahan otot. Sedangkan pada anak-anak dapat menyebabkan rakhitis, gejala tulang lunak dan masalah tulang yang bengkok (O atau X).

Scott Emulsion misalnya, adalah contoh sediaan cair emulsi di pasaran selama ini, yang di tiap 15 ml-nya hanya mengandung 85 IU. Padahal angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk Vitamin D adalah 400 IU (bayi) hingga 600-800 IU (dewasa) per hari. "Nah, OST-D Lafial-UGM ini dengan teknologi Nanopartikel-nya memungkinkan hanya dengan 1 tetes dapat membawa 200 IU vitamin D", ungkapnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/