Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
24 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
2
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
24 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
3
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
4
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
8 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

JAKI Sebut Jokowi, Konglomerat Taipan dan Negara, Terindikasi Lakukan Pembunuhan Massal Lewat Pemilu 2019

JAKI Sebut Jokowi, Konglomerat Taipan dan Negara, Terindikasi Lakukan Pembunuhan Massal Lewat Pemilu 2019
Koordinator Eksekutif JAKI, Yudi Syamhudi Suyuti. (Istimewa)
Kamis, 02 Mei 2019 00:43 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional (JAKI) menilai, Pemilu Setentak 2019 harus diadili secara nasional dan internasional dugaan pembunuhan massal.

Hal itu disampaikan Koordinator Eksekutif JAKI, Yudi Syamhudi Suyuti dalam siaran persnya, Rabu (01/05/2019).

Mereka yang harus diadili menurut JAKI adalah, pembuat regulasi (UU Pemilu dan aturan turunannya), Kepala Negara (Presiden), dan Konglomerat Taipan yang dituding sebagai otak yang mengendalikan Negara Indonesia.

Menurut JAKI, buntut dari jejaring giat pihak-pihak tersebut, telah melahirkan Pemilu Serentak yang mengakibatkan banyak korban luka hingga tewas. Sedikitnya, "kematian massal 300an petugas lebih, 2000an dirawat di rumah sakit dan banyak yang luka-luka," menjadi data kelam Pemilu 2019.

"Maka dapat dinyatakan telah terjadi tragedi kemanusiaan secara nasional dan dunia, yaitu ada indikasi, Jokowi dan Negara telah melakukan pembunuhan massal lewat Pemilu 2019," bunyi siaran pers tersebut.

Ditariknya peradilan internasional oleh JAKI, bertolak pada tragedi pembunuhan massal dengan bom di Sri Lanka yang menewaskan 253 orang dan melukai sekitar 500 lainnya.

"Lalu secara nasional ditetapkan sebagai tragedi nasional. Dan kemudian dunia internasional selain mengecam juga menetapkan menjadi bencana Internasional," demikian JAKI.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/