Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
14 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
9 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
9 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
14 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

BPN Tertarik Isu People Power, Ah Masa Sih?

BPN Tertarik Isu People Power, Ah Masa Sih?
Senin, 13 Mei 2019 00:06 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02 Prabowo-Sandi dikabarkan tengah menunggu arahan Djoko Santoso untuk memutuskan kesertaan dalam wacana gerakan people power yang belakangan mengemuka.

"Tunggu Pak Djoko. Yang ketuanya Pak Djoko. Iya Pak Djoko Santoso," kata Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani di rumah dinasnya, Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Jumat (10/05/2019).

Dalam berita media online berjudul 'BPN Tunggu Arahan Djoko Santoso soal People Power' disebutkan, saat menjawab pertanyaan soal 'people power' itu, Muzani baru menyelesaikam pertemuan dengan para Sekjen partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi. Di antara yang hadir ialah, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan, Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso, Sekjen PAN Eddy Soeparno, dan Sekjen PKS Mustafa Kamal.

Sementara Prabowo, ditulis oleh The Strait Times dalam berita berjudul 'Indonesian presidential hopeful Prabowo Subianto calls for data irregularities to be corrected' mengatakan, "Saya tidak akan menyerukan rakyat untuk turun ke jalan, tapi saya yakin mereka akan melakukannya. Karena jika Anda melihat sejarah, rakyat Indonesia bukan kambing. Mereka tidak akan hanya menerima begitu saja (dugaan kecurangan Pemilu, red),".

Meski Prabowo tegas tak akan mendorong massa pendukungnya ke jalanan dalam melawan dugaan kecurangan Pemilu, politisi Demokrat Andi Arief menyebut masih ada upaya menarik atensi Prabowo soal aksi jalanan melalui sosok yang disebutnya sebagai Komandan bisnis Pam Swakarsa 1998 yakni, Mayjend (purn.) Kivlan Zein.

"Munculnya Kivlan Zein sekarang saya kira untuk mendapatkan perhatian Pak Prabowo untuk kembali membuat bisnis massa demonstrasi. Kivlan enggak peduli dengan berapa besar jatuh korban," kata Andi kepada wartawan, Kamis (09/05/2019) lalu.

Isu people power memang kian santer jelang penetapan resmi hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 oleh KPU yang dijadwalkan pada 22 Mei mendatang, bertepatan dengan 17 Ramadhan 1440 H.

People Power dalam kaitannya dengan gerakan sosial massa dan dugaan makar, juga tak sedikit menyeret sejumlah nama berurusan dengan polisi. Sebut saja, Eggi Sudjana (Aktivis Hukum dan Politikus PAN), dan Kivlan Zen (Purnawirawan TNI yang juga senior mantan Presiden RI, SBY).

Ada juga politisi Gerindra, Permadi yang rencananya akan diperiksa Polisi pada 14 Mei 2019 terkait dugaan seruan revolusi.

Di luar politisi, ada juga tokoh-tokoh pendukung Prabowo-Sandi yang 'akrab' dengan aksi massa muslim, kini berurusan dengan polisi. Sebut saja Ustadz Bachtiar Nasir (Sekjen MIUMI dan aktivis 212), Ustadz Slamet Maarif (Ketua PA 212), Ustadz Haikal, dan lainnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/