Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
17 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
17 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
17 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
17 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
17 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
17 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Warning Fahri ke KPU, Kecurangan Massif Harus Dijawab agar Tak Ada Goncangan

Warning Fahri ke KPU, Kecurangan Massif Harus Dijawab agar Tak Ada Goncangan
Kamis, 16 Mei 2019 19:18 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan, massifnya kecurangan di pelaksanaan pemilu serentak 2019 kali ini, utamanya pemilu presiden (pilpres), bukan hanya dikeluhkan dari yang kalah, tetapi juga dari pihak pemenang. Sayangnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara tidak menerimanya dengan keprihatinan.

"Kesan saya, penyelenggara pemilu bilang gini, "Salah sendiri gak curang, pemilu ini memang di-disain curang kok, silahkan curang sebesar-besarnya dan kecurangan yang tidak bisa dibuktikan akan menjadi kemenangan yang sah. Selama gugatan tidak mengurangi angka curang maka sia-sia saja!" ujar Fahri kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/5/2019).  

Dulu, lanjut Fahri ada kecurangan, retail dan kecil, diam-diam dan hanya buah bibir. Namun sekarang, kecurangan telah diperingatkan tapi didiamkan. Mulai dari rekayasa DPT, manipulasi pencoblosan sampai sulap-menyulap rekap suara.

"Sikap penyelenggara pemilu sama, memuji diri sendiri dengan segala cara. Sikap penyelenggara pemilu yang mau menang sendiri sekarang ini, saya khawatirkan akan menyebabkan lahirnya goncangan di tengah publik," kata dia.

Meski kecurangan nampak jelas, inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu melihat tidak ada yang mau tampil menjawab kegelisahan publik, yang banyak adalah yang membela diri secara berlebihan, bahkan mengancam yang bertanya.

"Nanti kalau kegelisahan ini menjadi bara api yang menyebar, kesadaran kita terlambat sudah. Masih ada waktu untuk bersikap arif dan bijaksana atau paling tidak, sudilah mendengar apa adanya, akuilah kelemahan dan mau membentuk tim investigasi bersama agar hasil pemilu ini bersih dan legitimate diterima oleh semua pihak dan melahirkan pemimpin berwibawa dan terhormat," cetus Fahri mengingatkan.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/