Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
23 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
23 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
17 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
6 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Stok Beras di Gudang Bulog Terancam Busuk, Buwas: Kalau Ada yang Impor Itu Orang Gila

Stok Beras di Gudang Bulog Terancam Busuk, Buwas: Kalau Ada yang Impor Itu Orang Gila
Sabtu, 22 Juni 2019 16:19 WIB
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) menyebut bahwa stok beras di gudang Bulog sebanyak 2,3 juta ton terancam busuk jika tidak segera disalurkan. Jumlah tersebut masih akan bertambah, sebab hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyerapan beras dari petani, rata-rata per hari mencapai 10.000 ton.

"Hari ini stok beras di Bulog 2,3 juta ton. Jadi kita tidak perlu impor, bahkan saya mau ekspor. Siapa yang mau beli, saya kasih. Kalau ada yang mau beli 1 juta ton dan saya punya, saya lepas, dari pada busuk di gudang," ujar Buwas disela menghadiri panen padi hasil kerja sama Bulog, Universitas Sebelas Maret (UNS), Ikatan I dan Bank BNI di lahan milik UNS Solo, Jumat (21/6).


Berdasarkan perhitungannya, sampai bulan Juli hingga Agustus stok bisa mencapai 3 juta ton jika tidak ada penyaluran. Gudang Bulog yang kapasitasnya 2,6 juta ton se Indonesia saat ini sudah ada 2,3 juta ton. Sehingga masih tersisa ruang untuk 63 ribu ton lagi.

"Setelah Agustus tidak ada penyerapan lagi, dan jika tidak segera disalurkan tinggal nunggu beras busuk," tandasnya.

Melihat kondisi tersebut, Buwas menegaskan jika Indonesia tidak perlu impor beras. Bahkan Bulog harus segera menyalurkan beras yang diserap dari petani tersebut. Jika tidak segera tersalurkan maka mutu beras akan menurun karena ada batas baku mutu pangan.

"Kalau ada yang suruh impor, itu orang gila, ada beras kok impor. Kecuali dia ada kepentingan pribadi, ya terserah. Tapi dia tidak berpihak kepada bangsa dan masyarakat Indonesia," tegasnya.

Menurut Buwas, Indonesia tidak perlu impor selama masih punya produk sendiri. Sebab jika masih tetap melakukan impor maka yang dirugikan adalah petani. Dirinya yakin hingga saat ini stok beras di Bulog masih berlebihan.

"Kalau tidak segera disalurkan Bulog akan rugi. Jika harus dikomersialkan tidak bisa karena sudah dikunci oleh kartel," pungkas Buwas.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:MERDEKA.COM
Kategori:DKI Jakarta, Pemerintahan, Ekonomi, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/