Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
11 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
5 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
5 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dinkes Siak: Jangan Sepelekan Bahaya Kabut Asap, Selain ISPA, Warga Bisa Kena Iritasi Kulit dan Gatal-gatal

Dinkes Siak: Jangan Sepelekan Bahaya Kabut Asap, Selain ISPA, Warga Bisa Kena Iritasi Kulit dan Gatal-gatal
Anjungan jembatan Sultanah Latifah Agung Siak tak terlihat lagi akibat tebalnya kabut asap saat ini.
Senin, 09 September 2019 11:25 WIB
Penulis: Ira Widana
SIAK SRI INDRAPURA - Dampak kabut asap yang kian tebal terpapar di udara Kota Istana Siak Sri Indrapura, Riau saat ini menjadi sorotan penting bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Siak. Sebab di bulan September 2019 ini saja, kasus ISPA sudah mencapai 752 orang.

Kadis Kesehatan Siak, Dr Toni Chandra mengatakan, dampak buruk dari kabut asap yang melanda Siak dalam sebulan terakhir ini cukup tinggi. Selain ISPA, 4 penyakit lainnya seperti iritasi kulit, iritasi mata, pneunomia dan asma juga dialami oleh warga.

"Memang sejak Agustus lalu, ISPA yang paling banyak, namun penyakit lainnya juga ada. Tingginya konsentrasi asap di udara akan membuat kita sulit bernapas dan dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Hal ini terutama menimpa mereka yang banyak beraktivitas di ruangan terbuka," katanya Senin (9/9/2019).

Dr Toni juga mengingatkan masyarakat Siak agar tidak sepele menanggapi bahaya Kabut Asap yang kini melanda Kabupaten Siak. Penelitian menunjukkan bahwa menghirup kabut asap ini dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kematian terutama pada anak-anak. "Tak hanya menimbulkan gangguan pada organ dalam, seperti saluran pernapasan dan jantung, polusi udara dan kabut asap juga dapat merusak kulit. Kabut asap dapat merusak kulit dengan cara menimbulkan iritasi dan peradangan pada jaringan kulit," ujar Toni lagi.

Untuk itu kata Toni lagi, warga yang juga harus beraktifitas di luar rumah juga disarankan untuk menggunakan baju lengan panjang atau tertutup serta menggunakan masker.

"Jika sudah mengalami iritasi kulit itu, biasanya pasien akan merasakan gatal-gatal yang cukup sering serta kulit menjadi kemerah-merahan. Kalau bisa dihindari aktivitas di luar rumah ini, karena kabut asap kiriman ini sangat tebal," sebut Toni lagi. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/