Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
19 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
14 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
13 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
18 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Penjelasan Jack Dorsey soal Penghentian Iklan Politik di Twitter

Penjelasan Jack Dorsey soal Penghentian Iklan Politik di Twitter
CEO Twitter Jack Dorsey berpidato di depan balai kota di Institut Teknologi India (IIT) di New Delhi, India, 12 November 2018. REUTERS
Kamis, 31 Oktober 2019 17:48 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Twitter akan menghentikan iklan politik di platform media sosial itu sekitar November 2019. Aturan ini berlaku untuk seluruh dunia.

Kamis (31/10/2019), CEO Twitter, Jack Dorsey melalui akun @jack menyatakan, "kami telah membuat keputusan untuk menghentikan semua iklan politik di twitter secara global,".

Kutipan cuitan itu, per pukul 17.12 WIB sudah cuit ulang oleh netizen sebanyak 86 ribu kali dan disukai sebanyak 392 ribuan kali.

Melalui rangkaian cuitannya, Jack menjelaskan bahwa kekuatan iklan di internet sangatlah besar dan membawa resiko signifikan. "Ia dapat digunakan untuk mempengaruhi suara-mempengaruhi kehidupan jutaan orang.

Iklan politik di Internet, kata Jack, menghadirkan tantangan baru untuk wacana kenegaraan, informasi negatif yang tidak dicentang dan resiko kabar palsu. "Semua pada peningkatan kecepatan, kecanggihan, dan skala luar biasa,".

Twitter, kata Jack, menyadari betul bahwa mereja adalah bagian kecil dari ekosistem periklanan politik yang besar. "Kita membutuhkan peraturan iklan politik yang lebih berpandangan ke depan," katanya.

Dan, lanjutnya, "Internet menyediakan kemampuan yang baru, dan regulator perlu berpikir melewati hari ini untuk memastikan medan bermain yang merata,".

Ia menegaskan, Twitter akan membagikan kebijakan finalnya secara resmi sebelum tanggal 15 November 2019. "Termasuk beberapa pengecualian, misalnya jika akhirnya iklan yang mendukung pendaftaran pemilih masih diizinkan,".

"Ini bukan sekedar tentang kebebasan berekspresi," kata Jack.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/