Wow, Untuk Baliho dan Spanduk Pemprov Riau Rogoh Kocek Rp2,6 Miliar

PEKANBARU - Untuk kebutuhan baliho dan spanduk, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Biro Humas, Protokol dan Kerjasama (HPK) Setdaprov merogoh kocek APBD sebanyak Rp2.649.047.600. Nilai sebesar ini dibandingkan kebutuhan kesehatan dan pendidikan masyarakat Riau, sangat besar.

Kepala Biro HPK Setdaprov Riau, Mhd Firdaus SE MM saat dikonfirmasi GoRiau.com mengatakan, bahwa anggaran tersebut sudah termasuk sewa lokasi baliho, cetak dan pemasangan. Pemprov Riau, memiliki minimal dua baliho besar pada 12 kabupaten dan kota di Riau.

"Untuk sewa satu titik baliho saja kita mengeluarkan anggaran sebesar Rp30 juta. Itu baru satu titik, sedangkan di Kota Pekanbaru ada lebih dari dua titik lokasi baliho yang disewa Pemprov Riau," kata Firdaus, yang tak mengetahui jumlah pasti titik lokasi baliho yang disewa Pemprov Riau.

Firdaus juga mengatakan, selain untuk memenuhi kebutuhan pimpinan dalam menyebarluaskan informasi. Baliho dan spanduk ini di beberapa lokasi sering bertukar temanya sesuai dengan acara atau kegiatan besar yang ada.

"Contohnya saja sewaktu peristiwa karhutla (kebakaran hutan dan lahan) kemarin, kita memberikan informasi berupa himbauan kepada masyarakat melalui baliho dan spanduk. Baliho dan spanduk karhutla dipasangkan ke kabupaten dan kota di Riau," ujar Firdaus.

Biro HPK Setdaprov Riau, sambungnya, juga melayani kebutuhan baliho dan spanduk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Tidak sedikit, sejumlah OPD meminta bantuan Biro HPK untuk mencetakkan baliho dan spanduk, serta dipasangkan.

"Ada juga OPD lain yang memang anggarannya minim, mereka minta bantuan kita menyebarluaskan informasi melalui baliho dan spanduk. Intinya, baliho dan spanduk yang ada pada kita sebagai alat pimpinan (Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, red) dalam memberikan informasi kepada masyarakat," jelasnya.

Dari pagu anggaran publikasi media cetak baliho dan spanduk sebesar Rp2,6 lebih itu, yang paling besar biaya belanja publikasi media cetak Rp4.842.000.000 dalam setahun. Begitu juga dengan belanja bahan publikasi Rp98.539.600.000. ***