Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
16 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
17 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
15 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
16 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
16 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
13 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bahas Fenomena Radikalisme, Gus Nabil Ucap 'Bubarkan Saja MUI!'

Bahas Fenomena Radikalisme, Gus Nabil Ucap Bubarkan Saja MUI!
Dok. Koordinat Wartawan Parlemen
Senin, 25 November 2019 13:50 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Anggota Fraksi PDI Perjuangan MPR RI, Gus Nabil memaparkan banyak hal terkait terorisme. Saat memaparkan fenomena radikalisme-terorisme di tanah air, Ia menyebut nama MUI.

"Hari ini kita lihat fenomena-fenomena radikalisme-terorisme ini juga muncul di banyak tempat, bahkan sampai di salah satu counter roti, apa itu namanya, asing, bahkan sampai tidak boleh menuliskan apa namanya, 'Selamat Natal,' di kue itu. Dianggap kue yang haram, ini kan ngeri sekali. Ini yang mensertifikasi siapa? MUI (Majelis Ulama Indonesia, red), dan bahayanya MUI disini. Bubarkan saja kalau menurut saya MUI!" kata Gus Nabil.

Pernyataan Gus Nabil itu, disampaikan dalam sebuah diskusi bertajuk 'Paham Kebangsaan untuk Mencegah Terorisme' yang digelar di Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senin (25/11/2019), yang juga turut menghadirkan legislator DPR RI sebagai pembicara, serta praktisi dari Universitas Indonesia.

Potret terorisme yang masuk pada level 'ngeri' menurut Gus Nabil itu, mesti ditanggulangi oleh negara dengan soft power. "Karena dengan hard power, justru akan membuat mereka semakin solid, semakin militan,".

"Contoh kemarin melarang orang berjilbab dan celana cingkrang itu, itu salah satu bentuk hard power menurut saya," ujarnya.

Penanggulangan terorisme, kata Gus Nabil, juga mesti dengan memutus mata rantai kekuatan ekonomi kelompok radikalis-teroris. "Diputusnya dimana? Contoh, lembaga filantropi. Ini banyak sekali yang dimiliki oleh mereka,".

"Lembaga-lembaga filantropi yang dimiliki oleh mereka, yang pengelolaan dananya besar, bahkan bisa mengirimkan beasiswa ke luar negeri dan sebagainya. Tapi mereka tidak NKRI, tidak cinta tanah air. Justru kembali ke sini malah jadi penyakit, ini juga pemerintah harus menertibkan," kata Gus Nabil.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/