Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
6 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
4 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
3 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
3 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Agar Niat Tak Berhenti di Mulut, Mohamad Toha Dorong Komitmen Pemerintah Dukung BUMN

Agar Niat Tak Berhenti di Mulut, Mohamad Toha Dorong Komitmen Pemerintah Dukung BUMN
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB, Mohamad Toha. (Foto: Dok. Pribadi)
Kamis, 23 Januari 2020 18:00 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB, Mohamad Toha, mendorong pemerintah agar konsisten berkomitmen untuk mendukung program kerja Badan-Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Salah satu contohnya, kata Toha, niat Pemerintah mengurangi angka backlog harus sejalan dengan anggaran yang mencukupi yang dialokasikan untuk Kresdit Pemilihan Rumah (KPR) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

"Kalau mau mengurangi angka backlog tapi anggaran untuk KPR melalui FLPP hanya cukup 100 ribu rumah, ya namanya niat mengurangi backlog itu hanya di mulut saja," kata dia kepada wartawan, Kamis (23/1/2020).

Misalnya yang lain, lanjut Toha, "mau menyetop impor gula tapi pabrik gula tidak diberikan PMN untuk peremajaan pabrik, seperti permesinan maupun perangkat keras yang lain,".

"Sama saja tidak mau menyetop impor gula," tukasnya.

Pernyataan Toha ini, menyikapi serangkaian Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan Kementerian BUMN dengan perusahaan-perusahaan BUMN soal Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020.

Toha mengingatkan, program kerja yang ditetapkan harus jelas sesuai dengan inti bisnis (core business) dan Tupoksinya masing-masing.

"Perusahaan BUMN memang harus cari untung, tapi secara simultan juga harus bisa memberikan manfaat serta pelayanan kepada masyarakat," ujar Toha.

Program kerja, menurut Toha, harus mendukung pelaksanaan program pemerintah yang efesien dan efektif, dan program kerja yang mengarah pada persiapan menuju industri 4.0.

"Tidak ego sektoral. Menekankan kerjasama dan sinergi antar BUMN. Contohnya, BUMN butuh beras ya ke Pertani dan Bulog. BUMN butuh konstruksi ya ke BUMN Karya," kata Dia.

Terakhir, Toha juga mengingatkan pentingnya tata kelola perusahaan yang bersih (clean corporate governance), dan baik (good corporate gorvernance), sesuai Key Performance Indikator (KPI), dan bebas dari korupsi.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77